Kisah Hidup Sang Legenda Sepak Bola Maradona

Dunia dikejutkan dengan berita meninggalnya legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, pada 25 November lalu. Mantan gelandang serang dan pelatih tim nasional Argentina itu menderita serangan jantung di rumahnya di Buenos Aires. Kontroversi sempat mewarnai kepergiannya. Pasalnya operasi atas pembekuan darah di otak pada awal November sebelumnya dinyatakan sukses. Ia juga menjalani pengobatan atas ketergantungan alkohol yang dideritanya. Terlepas dari semua kontroversi tetang sakitnya tersebut, Maradona adalah salah satu sosok inspiratif yang masih tetap di cintai publik hingga detik ini.

Ingin tahu kisah kehidupan selengkapnya sang legenda sepak bola satu ini? Mari kita simak di bawah ini.

Siapa Maradona?

diego armando maradona
sumber : remezcla.com

Diego Maradona adalah legenda sepak bola Argentina yang secara luas dianggap sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa. Maradona memimpin tim klub ke kejuaraan di Argentina, Italia, dan Spanyol, dan terkenal membintangi tim Argentina yang memenangkan Piala Dunia 1986. Namun, karier legenda sepak bola itu dirusak oleh sepasang skorsing profil tinggi karena penggunaan narkoba, dan ia sering berjuang melawan

Awal Perjalanan Hidup Diego Armando Maradona

Diego Armando Maradona atau dikenal dengan julukan El Diez lahir pada tanggal 30 Oktober 1960 di Villa Fiorito, sebuah provinsi Buenos Aires, Argentina. Anak kelima dari delapan bersaudara yang dibesarkan oleh Diego Sr. dan Doña Tota, Maradona tumbuh dalam keluarga yang miskin namun dekat. Dia menerima bola sepak pertamanya sebagai hadiah pada usia 3 tahun dan dengan cepat menjadi setia pada permainan tersebut.

Pada usia 10 tahun, sang El Diez bergabung dengan Los Cebollitas, tim Argentinos Juniors, salah satu klub terbesar di Argentina. Menunjukkan kemampuannya yang luar biasa pada usia dini, Maradona memimpin Los Cebollitas ke rekor tak terkalahkan dalam 136 pertandingan yang luar biasa. Dia melakukan debut profesionalnya untuk tim senior sesaat sebelum ulang tahunnya yang ke-16.

Baca juga:  Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Lulusan ITB Fisika Nuklir

Karier Profesional

karir dan prestasi maradona dalam sepak bola
sumber : sportskeeda.com

Maradona dikenal sebagai pemain dengan postur tubuhnya yang pendek tapi tak kenal takut. Dia terkenal karena kemampuannya menciptakan peluang mencetak gol untuk dirinya sendiri dan orang lain. Selama kariernya, Maradona memimpin tim klub ke kejuaraan di Argentina, Italia, dan Spanyol.

Puncak kariernya datang sebagai anggota timnas Argentina yang menjuarai Piala Dunia 1986. Penampilannya di sana menjadi fenomenal karena menciptakan dua gol yang tak terlupakan dalam kemenangan perempat final atas Inggris.

Gol pertama dicetak secara ilegal dengan tangan kirinya, yang kemudian diklaim oleh Maradona sebagai karya “tangan Tuhan” dan yang kedua tidak memerlukan bantuan supranatural selain kemampuannya untuk menggiring bola melewati serangan para pemain bertahan untuk menemukan bagian belakang gawang.

Secara keseluruhan, sang El Diez bermain di empat Piala Dunia, dan mencetak 34 gol yang mengesankan dalam 91 penampilan internasional untuk Argentina.

Terlepas dari prestasi dan yang tidak perlu dipertanyakan di atas lapangan, Maradona yang emosional menjadi sama terkenalnya sebagai sosok yang sangat kontroversial. Dia menjadi kecanduan kokain saat bermain di Spanyol pada 1980-an dan menerima skorsing 15 bulan setelah dites positif menggunakan zat tersebut pada 1991. Maradona mengalami skorsing keras lainnya tiga tahun kemudian, kali ini karena dites positif menggunakan efedrin selama Piala Dunia.

Maradona menghabiskan akhir karier bermainnya di negara asalnya. Keterampilan fisiknya berkurang karena cedera yang memuncak dan hidup yang berat selama bertahun-tahun. Dia mengumumkan pengunduran dirinya di malam ulang tahunnya pada tahun 1997.

Kehidupan Setelah Sepak Bola

maradona sebagai pelatih
sumber : sportsjo

Masalah yang melanda Maradona di kemudian hari dalam karier bermainnya berlanjut setelah dia pensiun. Dia dirawat di rumah sakit karena masalah jantung pada tahun 2000 dan 2004, kedua kalinya membutuhkan penggunaan respirator untuk bernapas dengan baik, dan tahun berikutnya dia menjalani operasi bypass lambung.

Sebuah jajak pendapat internet yang dilakukan oleh Fédération Internationale de Football Association menyebut Maradona sebagai pemain top abad ke-20. Tetapi peristiwa itu pun diwarnai dengan kontroversi. Maradona kesal ketika panel khusus dibuat untuk memastikan bahwa Pelé juga terpilih dan akan dihormati bersama. Maradona kemudian menolak untuk berbagi panggung dengan legenda Brasil itu.

Baca juga:  Belajar Perlawanan Melalui Keadamaian dari Mahatma Gandhi

Pada 2008, Maradona dipekerjakan untuk melatih tim nasional Argentina. Sayangnya, di bawah kepemimpinan Maradona, Argentina justru terpuruk dengan kekalahan 4-0 oleh Jerman di perempat final. Kontrak Maradona pun pada akhirnya tidak diperpanjang.

Namun, terlepas dari kekecewaan publik, Maradona tetap dicintai di Argentina sebagai putra asli yang bangkit dari awal yang sederhana untuk mencapai puncak ketenaran di panggung internasional.

Penghargaan

Pada tahun 2001, ia dipilih FIFA sebagai “Pemain Terbaik Abad Ini” bersama dengan Pele. Golnya pada Piala Dunia 1986, di mana ia melewati lima bek Inggris dan kiper Peter Shilton untuk mencetak gol tersebut, terpilih sebagai “Gol Abad Ini” dalam voting yang dilakukan Fédération Internationale de Football Association.

Pemain Mahal di Zamannya

Pada tahun 1982, Maradona menetapkan biaya transfer rekor dunia yang ditandatangani oleh Barcelona sebesar 7,6 juta dollar AS, setara 106,9 miliar saat ini.

Di Barcelona, dia mencetak 38 gol dalam 58 pertandingan. Pada 1983, ia membantu Barcelona menjuarai Copa del Rey dan Piala Super Spanyol. Selanjutnya, perpindahannya ke Napoli sempat menimbulkan pergunjingan. Pasalnya kota termiskin di Italia saat itu justru bisa membeli pemain termahal di dunia. Tapi dengan permainan yang cemerlang ia berhasil membawa Napoli sukses besar.

Ia mengangkat Napoli yang sering dipandang sebagai tim lemah ke puncak sepak bola Italia. Dengan Maradona, tim Napoli memenangkan gelar pada 1987 dan 1990. Tugas El Diez bersama Napoli berakhir ketika ia ditangkap di Argentina karena kepemilikan kokain dan menerima skorsing selama 15 bulan dari bermain sepak bola.

Akhir Kehidupan Sang Legenda

Setelah berkutat dengan banyaknya masalah kesehatan yang sangat serius. Pada akhirnya di tanggal 25 November 2020, Maradona, yang baru pulih dari operasi otak darurat, meninggal dunia di rumahnya di Argentina karena serangan jantung di usia 60 tahun. Dengan begitu, selesailah perjalanan sosok inpiratif di bidang sepak bola yang satu ini.