Lancar Saat Persalinan dengan Pijat Perineum untuk Bumil
Setiap ibu hamil tentu mengiginkan persalinan yang mudah dan cepat. Untuk mempersiapkan kehadiran si buah hati, tidak sedikit ibu hamil yang melakukan yoga, berlatih dengan yoga, berlatih dengan gymball, hingga melakukan pijat perineum untuk bumil agar persalinan berjalan lancar.
Untuk saat ini, cara pijat perenium untuk bumil sedang banyak diminati untuk membantu memudahkan kelahiran.
Ingin tahu manfaat pijat perenium untuk bumil dan bagaimana cara melakukannya? Mari kita baca ulasan di bawah ini.
Apa itu Pijat Perineum?
Perineum adalah area di antara otot vagina dan anus yang menghubungkan otot dasar panggul (pelvic floor). Otot dasar panggul tersebut berfungsi menopang organ panggul seperti kandung kemih dan usus. Ketika melahirkan normal, saat ibu hamil melahirkan di rumah sakit, area perineum mungkin saja robek untuk mempermudah jalan keluarnya bayi.
Vagina robek saat melahirkan adalah kejadian umum di kalangan wanita yang menjalani proses melahirkan normal, termasuk melahirkan anak kembar. Robekan saat melahirkan dapat diklasifikasikan sebagai derajat robekan pertama, kedua, ketiga, hingga keempat. Derajat pertama hanya melibatkan kulit perineum, sedangkan derajat kedua melibatkan kulit dan otot perineum. Derajat ketiga melibatkan otot dan jaringan anal. Derajat keempat terjadi sekitar 0,25%-2,5% pada kelahiran normal. Jika otot dasar panggul lemah tentu dapat berdampak buruk pada organ kandung kemih dan usus. Hal ini juga dapat berdampak pada area perineum yang terasa kurang nyaman saat melakukan hubungan suami istri setelah melahirkan.
Nah, pijat perineum adalah cara untuk membantu kesiapan perineum agar bisa lebih lentur sehingga mudah meregang nanti saat melahirkan. Sehingga meminimalisir terjadinya robekan.
Amankah Melakukannya?
Saat kehamilan, ibu pasti memiliki banyak pertanyaan tentang anjuran orang terdekat karena ibu takutnya hal tersebut hanya mitos belaka. Namun, untuk pijat perineum, ini dijamin aman asal dilakukan dengan benar. Ibu hamil disarankan untuk melakukannya saat usia kehamilan mendekati waktu prediksi melahirkan, yaitu sekitar 3–4 minggu sebelum melahirkan.
Beberapa ahli juga setuju bahwa pijat perineum tergolong aman untuk kondisi kehamilan sehat atau berisiko rendah. Namun, ini bukan berarti semua ibu hamil bisa melakukannya. Pijatan ini tidak disarankan untuk dilakukan bagi ibu hamil yang menderita pendarahan vagina, herpes di organ intim, atau memiliki luka di vagina dan perineumnya.
Saat melakukannya, ibu hamil mungkin akan merasakan ketidaknyaman dan nyeri saat pertama kali melakukannya. Namun, lama-kelamaan rasa tidak nyaman itu akan berkurang dan sirna, asalkan ibu melakukan pijatan perineum tersebut dengan rutin setiap hari selama beberapa minggu hingga menjelang persalinan.
Baca Juga: 10 Cara Mengetahui Kehamilan dengan Memegang Perut
Manfaat Pijat Perineum
- Pijatan yang dilakukan secara rutin akan melancarkan aliran darah dan hormon di sekitar otot panggul.
- Mengendurkan otot-otot yang diperlukan saat persalinan, sehingga membantu mengurangi rasa sakit dan nyeri hebat.
- Membantu Kamu untuk mengontrol diri saat mengejan dan mengurangi kecemasan karena jalan lahir bayi telah disiapkan dengan baik.
- Membantu Kamu siap terhadap tekanan dan regangan perineum saat kepala bayi akan keluar.
- Meningkatkan elastisitas perineum, yang bisa menghindarkan kamu dari prosedur episiotomi.
- Pada wanita yang pertama kali melahirkan, risiko jalan lahir untuk robek lebih besar. Pijat perineum dapat mengurangi risiko tersebut.
- Menghindari rasa sakit saat berhubungan seks pasca-melahirkan
- Mencegah sembelit pascamelahirkan.
- Mempercepat pemulihan jaringan dan otot-otot di sekitar jalan lahir pascamelahirkan.
- Mempercepat pemulihan jaringan dan otot-otot di sekitar jalan lahir pascamelahirkan.
- Bila melibatkan suami dalam pijat perineum ini, hubungan pasangan bisa menjadi lebih dekat dan dalam.
Waktu Melakukan Pijat Perineum
Waktu yang tepat untuk pijat perineum yaitu menjelang persalinan, tepatnya setelah usia kandungan menginjak 34 minggu ke atas. Penelitian menunjukkan, manfaat pijat perineum akan terasa terutama jika dilakukan selama 3-4 minggu menuju persalinan. Pijat perineum tergolong aman untuk kehamilan sehat. Namun, bukan berarti semua wanita hamil dapat menjalani dan melakukan pijat perineum. Pada beberapa kondisi tertentu, pijat perineum tidak disarankan seperti wanita hamil yang menderita plasenta previa, mengalami pendarahan rahim, penderita herpes vagina, hingga preeklampsia. Pijat perineum memiliki berbagai keuntungan yang semunya bertujuan mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan.
Baca Juga: 8+ Khasiat Kelengkeng untuk Ibu Hamil, Sumber Kalsium!
Cara Pijat Perineum
- Pijat perineum untuk bumil tidak perlu menggunakan alat. Mama bisa melakukan nya sendiri atau meminta tolong kepada Papa ataupun bidan, berikut langkahnya :
- Sebelum memijat, pastikan tangan dalam keadaan bersih, kuku tidak panjang agar tidak melukai bagian perineum.
- Pilih posisi yang nyaman, Mama bisa sambil duduk, berbaring atau berdiri dengan meletakan satu kaki di kursi. Sebelum proses memijat Mama bisa mengompres nya menggunakan air hangat agar membantu merelaksasi otot perineum.
- Disaat memijat, oleskan jari menggunakan minyak (minyak zaitun, minyak vitamin E, atau baby oil). Lalu, poisikan jempol sekitar 2-3cm di dalam vagina.
- Dengan jari, tekan bagian vagina dalam secara perlahan ke arah dubur dan bagian samping vagina. Awal, Mama pasti merasa tidak nyaman. Namun, jika dilakukan secara rutin, rasa tidak nyaman itu akan berkurang.
- Mama bisa melakukan gerakan tadi selama 2 menit. Jika rasa nyeri tidak bisa ditahan sebaiknya berhenti
- Setelah melakukan gerakan tadi, pijat lembut seolah membentuk U pada bagian bawah area vagina. Pijat selama 1 menit.
Dengan melakukan pijat perineum untuk bumil ini secara teratur, mama bisa mendapatkan rasa nyaman saat melahirkan nanti. Selamat mencoba!