Ingin Segera Punya Anak? Coba Program Hamil yang Aman dan Sehat Ini!

Kamu dan pasangan sedang merencanakan kehamilan dan menanti kehadiran sang buah hati? Bagi kebanyakan pasangan, kehamilan memang menjadi sebuah kondisi yang dinantikan setelah mereka menikah. Namun ternyata, kehamilan merupakan sebuah proses yang sangat kompleks dan banyak faktor yang dapat memengaruhinya. Sebagian wanita bisa hamil dengan cepat, sementara sebagian lagi membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil meskipun sudah rutin berhubungan intim dengan pasangan. Faktanya, proses kehamilan tidak cukup hanya dengan berhubungan intim saja, karena ada banyak faktor lain yang perlu diperhatikan. Itulah mengapa memahami program hamil yang aman dan sehat juga sangat diperlukan. 

Berikut ini ada beberapa hal yang wajib dilakukan setidaknya tiga bulan ke depan, agar tubuh seorang wanita lebih siap untuk hamil dengan sehat, aman, dan bahagia.

Konsultasi ke Dokter Kandungan 

program hamil

Cara yang dapat dilakukan agar cepat hamil yang paling awal adalah dengan konsultasi ke dokter spesialis kandungan. Tujuannya adalah untuk memulai persiapan yang tepat guna mencapai kehamilan. Pada kunjungan ini, pada umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Termasuk memeriksa penyakit genetik yang mungkin diderita oleh wanita.

Bagi kamu yang sedang merencanakan program hamil, umumnya dokter akan menyarankan untuk mulai mengonsumsi suplemen seperti vitamin prenatal yang mengandung asam folat setidaknya 400 microgram setiap hari. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi risiko bayi cacat lahir.

Mengetahui Siklus Menstruasi

Kalau kamu ingin segera mendapatkan keturunan, maka penting untuk mengetahui siklus menstruasi. Dengan begitu, periode masa subur akan dapat ditentukan untuk membantu memperbesar kemungkinan pembuahan. Rentang normal siklus menstruasi wanita adalah 21 sampai 35 hari, di mana siklus tersebut dimulai pada hari pertama keluarnya darah. Pada wanita yang mengalami siklus menstruasi reguler 28 hari, maka rata-rata ia akan mengalami masa subur di antara hari ke-10 sampai ke-17 dari hari terakhir periode menstruasi. Namun penting untuk diperhatikan bahwa perhitungan ini akan berbeda jika masa haid lebih pendek atau lebih lama dari normal (5 hari).

Baca juga:  Nafas Bayi "Grok-Grok", Apakah Berbahaya?

Sementara itu, kaitannya dengan masa subur, memahami siklus menstruasi juga membuat kamu akan lebih peka terhadap gangguan reproduksi yang mungkin terjadi. Jika siklus menstruasi tidak lancar, maka besar pula kemungkinan kamu tidak subur karena tidak adanya sel-sel telur yang diproduksi.

Memahami Frekuensi Hubungan Intim yang Tepat

program hamil

Tentu saja, semakin sering melakukan hubungan intim juga akan memperbesar kemungkinan untuk hamil. Lantas, kapan dan seberapa sering sebaiknya melakukan hubungan intim bersama pasangan? Banyak orang yang mengacu pada hitungan matematis terhadap tanggal ovulasi, di mana idealnya, kesempatan terbaik adalah 1 sampai 2 hari sebelum terjadi ovulasi. Walaupun begitu, hitungan ini tidak bisa dijadikan satu-satunya patokan. Karena terkadang tubuh mengalami kondisi tertentu yang dapat mengganggu keseimbangan hormon-hormon di dalamnya. Untuk itu, jangan terlalu pusing dalam menjadwalkan hubungan intim meskipun hitungan tersebut dapat menjadi acuan tertentu. Paling tidak, kamu bisa berhubungan intim dengan pasangan sebanyak 2 sampai 3 kali dalam seminggu.

Menjaga Kualitas Sperma Pria

Sperma dapat membuahi sel telur wanita saat berada dalam kualitas yang sehat, kuat, dan memiliki jumlah yang banyak. Nah, berikut ini ada beberapa cara untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma agar wanita cepat hamil, yaitu:

  • Mengurangi konsumsi alkohol, karena minum alkohol setiap hari dapat menurunkan kadar testosteron dan jumlah sperma, serta meningkatkan jumlah sperma yang abnormal.
  • Berhenti merokok, karena merokok dapat menurunkan kinerja dan kualitas sperma yang sehat, khususnya saat menjalani program hamil.
  • Jika seorang pria mengalami kelebihan berat badan, maka sebaiknya segera diturunkan hingga mencapai berat badan ideal. 
  • Mengonsumsi nutrisi seperti zink, asam folat, serta vitamin C dalam jumlah yang cukup. 
Baca juga:  Borderline Personality Disorder: Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya

Menjaga Pola Hidup Sehat

program hamil

Hal yang satu ini mungkin memang terkesan cukup klise dan terlalu sering dibahas. Namun, menjaga pola hidup sehat memang terbukti dapat memengaruhi banyak hal terkait kesehatan fisik maupun mental, termasuk kehamilan. Di mulai dengan menjaga berat badan agar tetap kondisi ideal, mengingat kondisi terlalu gemuk atau terlalu kurus akan memengaruhi sekresi hormon seksual dalam tubuh. Jika kadarnya tidak seimbang, maka produksi sel telur dan sperma juga akan terganggu.

Selanjutnya, meminimalkan stres juga wajib dilakukan karena tekanan pikiran yang tinggi bisa memberatkan kinerja kelenjar adrenal. Di mana dapat berdampak pada ketidakseimbangan hormon-hormon penting dalam reproduksi. Sementara itu, diet sehat agar kadar hormon seimbang juga tidak kalah pentingnya. Makanan yang kaya akan serat akan meningkatkan kadar estrogen, metabolisme, serta membuat pencernaan lebih sehat. Sayuran hijau gelap seperti kale, bayam, dan biji-bijian utuh mengandung sekitar 28 gram serat, sehingga dapat dikonsumsi setiap hari. Makanan-makanan jenis ini bisa mendukung kadar hormon yang sehat. Ketika program hamil jangan lupa sertakan minyak kelapa, minyak ikan cod, salmon, dan goji berry dalam menu diet kamu. Makanan-makanan sehat dan bergizi tersebut nantinya akan mendukung pertumbuhan uterus yang sehat.

Merencanakan kehamilan tentu saja harus dilakukan dengan matang. Oleh karena itu, penting bagi kamu dan pasangan untuk mengikuti langkah-langkah di atas secara tepat agar program hamil dapat berjalan dengan aman, baik bagi Ibu maupun calon bayi.