Mengenal Proses Produksi dan 6 Tahapan Umumnya

Jika kamu merupakan seorang pengelola bisnis atau perusahaan, tentu paham benar bahwa proses produksi adalah proses yang pasti tidak dilakukan dalam kegiatan setiap hari. Baik produksi barang atau jasa, hal ini menjadi kegiatan inti dari setiap perusahaan atau bisnis yang berjalan.

Sebagian dari kamu pasti sudah memahami seluk beluk proses produksi secara menyeluruh, namun mungkin saja sebagian yang lain masih merasa asing pada istilah ini. Maka untuk pembaca mylife.id yang disebut belakangan, artikel ini bisa memberikan sedikit gambaran mengenai konsep proses produksi.

Mulai dari pengertian, jenis, hingga tahapan yang dilakukan secara ideal, bisa kamu dapatkan penjelasannya di masing-masing poin berikut ini.

Baca Juga: 7 Tips Sukses Usaha Clothing Line bagi Pemula

Pertama, Mari Pahami Apa Itu Proses Produksi

proses produksi

Jika dilihat dari definisi umumnya, kamu dapat memahami proses produksi sebagai serangkaian kegiatan pengolahan bahan baku berupa barang mentah atau barang setengah jadi, dengan menggunakan peralatan yang dimiliki, untuk menghasilkan satu produk yang siap dipasarkan pada perusahaan lain atau pada konsumen tingkat akhir.

Proses ini akan melibatkan beberapa tahapan sesuai prosedur produksi yang telah ditetapkan dan ditunjang dengan sistem teknologi serta staf yang bertanggungjawab di pos kerjanya masing-masing. Setiap proses berjalan secara terencana, terhitung, dan dimonitor dengan ketat sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan standar perusahaan.

Tujuan utama proses ini adalah mengolah bahan baku menjadi barang yang bernilai lebih, dan dapat digunakan untuk kepentingan yang lebih tinggi.

Dalam prakteknya, jenis produksi kemudian dapat dijabarkan menjadi empat poin berbeda, yang bisa kamu simak di bagian berikutnya.

Baca juga:  Parfum Wanita Terbaik: Jenis Aroma yang Paling Disukai Pria

Bagian Kedua: Mengenal Jenis-Jenis Proses Produksi

proses produksi

Jika diurutkan berdasarkan jangka waktu produksi atau prosesnya, hal ini terbagi menjadi empat poin berbeda. Pertama produksi jangka pendek, produksi jangka panjang, produksi terus menerus, dan produksi selingan.

1. Jangka Pendek

Merupakan jenis produksi yang tidak memerlukan waktu lama untuk eksekusinya. Prosesnya cepat, segera menghasilkan produk yang siap dipasarkan, dan dapat kembali dimulai ketika produk di pasar sudah menipis jumlahnya.

Contoh hasil produksi jangka pendek ini adalah makanan cepat saji, mie instan, dan lain sebagainya yang dapat langsung dikonsumsi oleh pelanggan yang kamu miliki.

2. Jangka Panjang

Jenis ini seperti namanya, membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi. Prosesnya panjang dan memerlukan berbagai perlakuan atau peralatan atau teknologi yang berbeda, agar produk yang dihasilkan berkualitas.

Contoh paling nyata dan mudah dipahami mungkin adalah upaya budidaya kopi, industri furnitur, pengembangan ikan koleksi, dan lain sebagainya.

3. Terus Menerus

Untuk jenis proses produksi ini dilakukan secara berkelanjutan, sebab produk yang dihasilkan sifatnya juga terus dibutuhkan oleh pasar. Industri yang menjalankan proses seperti ini antara lain industri kertas, produksi kain, gula, karet, kayu, dan berbagai industri bahan baku lainnya.

4. Selingan

Terakhir adalah produksi secara selingan. Produksi jenis ini dilakukan dengan menggabungkan barang jadi untuk menjadi produk akhir yang memiliki nilai lebih tinggi, baik dari nilai guna atau nilai ekonominya.

Untuk contoh industrinya sendiri dapat dilihat dari industri perakitan otomotif, perakitan mesin pabrik, dan lain sebagainya.

Meski memiliki jangka waktu dan sistem yang berbeda dalam proses produksinya, namun secara umum keempat jenis produksi ini menggunakan tahapan yang serupa.

Terakhir, Mengenai 6 Tahapan dari Proses yang Dijalankan

proses produksi

Rangkaian proses produksi dimulai dari penyusunan konsep, dan berakhir pada produk jadi yang siap dipasarkan. Secara berurutan, berikut tahapan produksi yang dilakukan oleh setiap perusahaan secara general.

Baca juga:  Strategi Sukses Bisnis Dropship dalam Waktu Singkat

1. Tahap Konsep

Tahap ini akan berbicara mengenai ide sebelum melakukan pembuatan suatu produk. Ide yang dibahas bersama dan dimatangkan akan menghasilkan satu konsep jelas mengenai produk yang akan dibuat, bahan baku yang diperlukan, proses yang dilaksanakan, dan penunjang apa saja yang akan dibutuhkan.

2. Melakukan Penelitian

Setelah didapatkan konsep produk yang matang, selanjutnya adalah tahap penelitian. Penelitian yang dimaksud akan seputar segmen pasar yang menjadi target utama, kompetitor yang telah ‘bermain’ pada jenis produk dan segmen tersebut, serta kondisi pasar secara umum. Data yang lengkap membantu proses berikutnya dalam bisnis dan pematangan konsep produk.

3. Ketiga, Pengembangan

Berbekal hasil penelitian dari variabel yang disebutkan di atas, konsep yang sudah dimiliki kemudian kembali dimatangkan. Tujuannya jelas agar konsep yang tersusun tadi dapat disesuaikan dengan hasil riset, sehingga produk dapat menunjukkan performa terbaik saat dipasarkan.

4. Menguji Konsep Produk

Proses produksi dilakukan dalam jumlah kecil, untuk kemudian melakukan pengujian produk yang telah dikonsepkan sebelumnya. Lempar ke pasar, dan lihat tanggapan segmen pasar yang kamu tuju. Tahapan ini dapat membantu kamu mendeteksi kekurangan dari konsep produk, dan harapan dari segmen pasar yang kamu ingin raih.

5. Lakukan Perbaikan

Berbekal data uji coba yang telah dimiliki, lakukan perbaikan dan penyempurnaan produk yang kamu miliki. Jelas, hal ini akan mulai mempertimbangkan biaya produksi, nilai dari produk, serta harga jual yang kompetitif ketika dilempar ke pasar.

6. Luncurkan Produk, dan Berbisnislah!

Kamu kini sudah memiliki produk yang matang dan siap dipasarkan. Luncurkan ke pasar dengan metode yang menarik, dan sematkan value unik agar pasar lekas dapat mengenali produk yang kamu miliki ini.

Baca Juga: Ingin Pengajuan Kredit Diterima? Perhatikan BI Checking 

Itu tadi, sedikit penjelasan mengenai proses produksi yang umum digunakan dalam berbagai bentuk bisnis. Pengelolaan bisnis dan proses produksi ini dapat menggunakan bantuan dari berbagai sistem pengelolaan bisnis canggih, sehingga output-nya menjadi lebih optimal dari waktu ke waktu. Rencanakan dengan matang, lakukan analisa mendalam, dan eksekusi setiap keputusan bisnis dengan disiplin dan konsistensi tinggi!