Puting Sakit Saat Menyusui, Ketahui Cara Mengobatinya!
Puting payudara sakit saat menyusui sangat umum terjadi pada para ibu yang baru mulai menyusui bayinya. Pada minggu pertama, banyak ibu mengalami nyeri atau sakit pada bagian payudara saat awal menyusui. Hal ini terjadi 15-20 detik pertama saat bayi menarik puting ibu masuk ke dalam mulut bayi. Biasanya ringan dan membaik dengan cepat. Namun, dalam beberapa kasus sakitnya terus berlangsung dalam waktu hingga berminggu-minggu, sehingga proses menyusui kurang optimal.
Sangat penting untuk mengidentifikasi dan mencari solusi dari kondisi yang terjadi agar kamu bisa terus melanjutkan menyusui dengan perasaan senang. Jika kamu mengabaikan rasa sakit ini, puting bisa menjadi pecah-pecah dan berdarah, dan aktivitas menyusui menjadi terlalu menyakitkan untuk dilakukan. Simak penjelasan di bawah mengenai penyebab dan cara mengobati puting sakit saat ibu menyusui berikut.
7 Penyebab Puting Sakit
Beberapa penyebab puting yang sakit saat laktasi adalah sebagai berikut.
1. Luka Atau Sakit Akibat Pompa ASI
Menggunakan pompa ASI dengan tidak tepat bisa merusak dan menimbulkan rasa sakti pada puting. Mungkin bagian pelindung payudara pada pompa ASI terlalu kecil untuk puting. Beberapa wanita melakukan kesalahan dengan memilih level menghisap yang terlalu tinggi. Minta konselor laktasi untuk membantumu dalam menyiapkan pompa yang tepat dan ukuran pelindung payudara yang sesuai serta menunjukkan bagaimana menggunakan pompa ASI dengan tepat.
2. Pelekatan yang Kurang
Kamu bisa mengalami sakit puting di beberapa hari atau minggu pertama menyusui jika bayi tidak memasukkan cukup payudara ke dalam mulutnya saat menyusui. Kondisi ini dikenal dengan pelekatan yang kurang. Ketika ini terjadi, bayi menghisap bagian puting (bukan payudara) yang kemudian menyebabkan rasa sakit lalu merusak area puting. Jika kamu melihat bentuk puting Anda seperti lipstick, atau ada bagian bergaris di tengah puting, berarti bayi perlu memasukkan lebih banyak bagian payudara ke mulutnya. Konselor laktasi bisa membantumu mencari tahu posisi bayi untuk bisa melakukan pelekatan dengan lebih baik dan lebih dalam.
3. Tongue-tie
Kemungkinan lain penyebab rasa sakit pada puting adalah bayi mengalami tongue-tie. Hal ini berarti kulit yang menghubungkan lidah pada bawah mulutnya pendek atau melebar terlalu jauh ke depan lidah. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah dalam menyusui, termasuk sakit puting, tapi hal ini bisa dengan mudah diperbaiki dengan prosedur minor. Dokter atau konselor laktasi akan memeriksa lidah bayi jika puting terasa sakit ketika melakukan proses laktasi.
4. Infeksi Thrush
Thrush merupakan infeksi jamur yang umum terjadi pada bayi. Infeksi ini terlihat seperti dadih susu di bagian samping dan atas mulut, dan kadang juga di lidah bayi. Kondisi ini paling sering terjadi pada bayi usia 2 bulan atau lebih kecil lagi, namun bisa juga diderita oleh bayi yang lebih besar. Penyakit thrush bisa berkembang ketika perubahan hormon setelah kelahiran memicu pertumbuhan jamur yang berlebih di mulut bayi. Jika bayi mengalami thrush, ia bisa menularkannya pada ibu dan menyebabkan rasa sakit pada puting. Tanda thrush pada ibu yang menyusui berupa rasa gatal, sakit, dan warna kemerahan yang menyala. Rasa sakit muncul selama dan setelah menyusui. Temui dokter agar kamu bisa diobati. Jika gejala tidak membaik setelah beberapa hari pengobatan, kemungkinan kamu mengalami eczema, karena gejalanya mirip dengan thrush.
5. Milk Bleb
Milk bleb terjadi ketika lapisan tipis kulit tumbuh di pembuka pembuluh payudara. hal ini menyebabkan ASI terjebak dan menyumbat pembuluh. Bentuknya seperti titik berwarna putih atau kuning di puting dan bisa menyebabkan rasa sakit di area tersebut dan juga di bagian belakangnya. Konselor laktasi bisa mengobati keluhan ini dengan mengelupas bagian kulit pada area tersebut. Dibutuhkan waktu sekitar beberapa minggu untuk bisa sembuh dengan sendirinya.
6. Puting Melepuh
Puting yang melepuh berupa benjolan berwarna jernih, kuning, atau berisi darah yang bisa menimbulkan rasa sakit selama menyusui. Gesekan atau hisapan pada saat menyusui yang tidak benar menjadi penyebab utama munculnya kondisi ini. Jika kamu memiliki riwayat herpes, bisa jadi lepuhan yang dialami merupakan akibat dari herpes. Hentikan proses menyusui dan temui dokter dan konselor laktasi. Kamu bisa menularkan herpes pada bayi jika ia menyusui saat lepuhan pecah pada areola puting. Hingga rasa sakit hilang dan dinilai aman untuk menyusui kembali, kamu perlu memompa untuk menjaga persediaan ASI dan mencegah bengkak pada payudara. Tapi buang ASI yang dipompa untuk melindungi bayi. Jika hanya satu payudara yang terkena sakit, pastikan aman untuk menyusui dari payudara yang sehat.
7. Vasospasm
Jika puting terlihat pucat dan mulai terasa sakit beberapa detik atau beberapa menit setelah menyusui, lalu kembali ke warna normal, mungkin hal ini disebabkan oleh kejang pada pembuluh darah di puting. Ini bisa disebabkan oleh trauma pada puting, tekanan pada puting, atau jamur di puting. Konsultan laktasi bisa membantu untuk mencari tahu penyebabnya.
Cara Mengobati Puting Sakit Saat Menyusui
Berhenti menyusui bukanlah cara mengatasi puting sakit saat menyusui. Tindakan tersebut justru dapat memicu masalah lain yang akan menambah rasa sakit pada payudara, misalnya mastitis. Daripada berhenti menyusui, ada beberapa cara yang praktis dan aman untuk mengatasi puting sakit saat menyusui. Berikut ini adalah 6 caranya:
1. Pastikan Posisi Bayi Saat Menyusui Sudah Benar
Puting sakit bisa terjadi karena mulut bayi tidak melekat ke payudara dengan benar. Saat menyusui, mulut bayi seharusnya menutup bagian puting beserta seluruh areola, yaitu lingkaran hitam di sekitar puting. Jika tidak, bayi hanya akan menggigit-gigit puting ibunya. Ini tentu bisa membuat puting ibu terasa sakit. Agar posisi menyusui benar, kamu bisa menggunakan bantal menyusui bila diperlukan.
2. Oleskan ASI yang Baru diperah
Mengoleskan sekitar 2 tetes ASI yang baru diperah ke puting diketahui bisa meredakan rasa sakit pada puting. Namun, sebelum mengoleskan ASI ke puting, pastikan kamu mencuci tangan hingga bersih, ya. Setelah itu, tunggu sampai ASI yang dioleskan ke puting kering sebelum menutup payudara dengan bra atau pakaian.
ASI mampu memberikan perlindungan terhadap berbagai masalah kulit, seperti goresan, luka, atau iritasi yang menyebabkan puting sakit saat menyusui. Namun, kamu tidak bisa menggunakan metode ini jika di sekitar puting ada infeksi jamur, sebab jamur justru akan berkembang lebih cepat pada kondisi yang lembap.
3. Kompres Air Hangat Atau Air Dingin
Kompres juga merupakan salah satu cara sederhana untuk mengatasi puting sakit saat menyusui. Meski tidak memiliki sifat antibakteri, penggunaan kompres pada puting setelah menyusui dapat meredakan nyeri dengan mengurangi pembengkakan. Untuk melakukannya, celupkan kain ke dalam air hangat maupun air dingin, peras airnya, kemudian letakkan kain di atas payudara selama beberapa menit. Setelah itu, keringkan puting dengan cara ditepuk-tepuk perlahan menggunakan handuk, kain, atau tisu.
4. Jaga Kebersihan Payudara dan Bra
Selalu menjaga kebersihan payudara dan bra merupakan hal penting dalam mengatasi sekaligus mencegah puting sakit saat menyusui. Mengganti bra secara rutin, terutama ketika bra terasa basah, dapat mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri di payudara. Cara menjaga kebersihan payudara juga cukup mudah, kok. Cukup gunakan sabun untuk membersihkan payudara secara teratur. Hindari penggunaan sabun dengan kandungan detergen atau parfum yang bisa membuat kulit payudara dan puting kering, iritasi, dan pecah-pecah.
5. Kenakan Bra yang Nyaman
Tak cukup dengan hanya memastikan kebersihan bra dan payudara, kamu juga perlu mengenakan bra yang sesuai dengan ukuran payudara, serta tidak terlalu ketat dan terlalu longgar. Hal ini penting untuk mencegah puting lecet. Jika kamu mengenakan bantalan payudara, usahakan untuk menggunakan produk berbahan hidrogel yang mampu mengurangi rasa sakit dan mencegah luka akibat gesekan puting dengan bra.
6. Gunakan Nipple Cream
Jika puting tampak kering dan pecah-pecah, kamu bisa menggunakan krim pelembap puting (nipple cream) untuk mengatasinya. Pilihlah produk yang berbahan dasar minyak zaitun, berlabel hipoalergenik, serta tidak berbau menyengat agar bayi merasa nyaman saat menyusu. Mungkin kamu pernah menemukan krim puting yang mengandung zat antinyeri. Meski akan lebih efektif dalam meredakan puting sakit, krim seperti ini tidak direkomendasikan karena bisa mengganggu bayi saat laktasi.
Bagaimana Menghindari Puting Sakit?
Untuk menghindari puting sakit saat laktasi, kamu bisa menerapkan pelekatan yang tepat. Posisi menyusui yang tepat memenuhi syarat sebagai berikut:
- Posisi wajah bayi menghadap ke payudara
- Perut/dada bayi menempel pada perut/dada ibu
- Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi lurus
- Seluruh punggung bayi tersangga dengan baik (bukan kepala)
Pelekatan bayi ke payudara ibu dikatakan tepat jika:
- Tampak lebih banyak areola (bagian berwarna lebih gelap di sekitar puting) di atas bibir daripada di bawahnya
- Mulut bayi terbuka lebar
- Bibir bawah terputar ke arah luar
- Dagu bayi menempel pada payudara
Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui ketika mengalami sakit di puting saat menyusui bayi. Semoga informasi di atas dapat membantumu, ya! Bila puting sangat sakit hingga takut mendekatkan bayi ke payudara, coba pertimbangkan untuk berhenti sebentar dan memompa ASI selama 12 hingga 24 jam. Pastikan kamu menggunakan pompa ASI yang sesuai standar dengan pengaturan yang nyaman disertai pelindung payudara yang sesuai. Mintalah bantuan konselor laktasi untuk memastikan kamu dapat menggunakan pompa ASI dengan benar.