Gatal Tidak Kunjung Sembuh? Awas Gejala Scabies pada Manusia

Gatal yang sering dirasakan oleh sebagian besar orang, tidak melulu akibat dari alergi atau pertumbuhan jamur saja. Tapi bisa juga disebabkan oleh sejenis hewan tungau. Yup, gatal ini biasanya sering di sebut sebagai scabies pada manusia.

Mengapa di sebut scabies pada manusia? Karena hewan seperti kucing juga bisa mengalami masalah scabies. Lantas bagaimana ciri-ciri penyakit scabies? Bagaimana cara penangannannya? Bagaimana cara pencegahannya? Yuk simak ulasannya di bawah ini.

Apa Itu Penyakit Scabies?

Penyakit scabies adalah penyakit gatal pada kulit yang disebabkan oleh tungau atau kutu kecil yang bernama Sarcoptes scabiei. Penyakit ini ditandai dengan keluhan gatal, terutama pada malam hari dan mudah menular melalui kontak langsung atau tidak langsung. Penyakit scabies banyak diderita di masyarakat kita, maka tak heran banyak penamaan lokal untuk penyakit ini seperti gudik (gudikan), kudis (kudisan), gatal agogo, budukan, dan lain-lain.

Penyebab Penyakit Scabies pada Manusia

sacbies pada manusia
Sumber: Pixabay

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya penyakit scabies disebabkan oleh tungau berukuran kecil yang tak tampak oleh mata telanjang, sehingga untuk melihatnya diperlukan alat bantu berupa mikroskop. Ukuran tungau betina berkisar antara 0,3-0,4 mm, sedangkan tungau jantan setengah dari ukuran betina.

Tungai betina yang sudah dibuahi akan tinggal di kulit dengan membuat liang terowongan pada kulit, di sana ia akan menelurkan sekitar 40-50 butir telur yang akan menetas dalam kurun waktu 3-5 hari. Di luar kulit, kutu ini hanya dapat bertahan hidup 2-3 hari pada suhu kamar. Kutu ini akan mati dengan suhu >50°C hanya dalam waktu 10 menit.

Baca juga:  10+ Cara Jitu untuk Menjaga Kesehatan Mental

Baca Juga: Kenali Kulit Kering Bersisik dan Dapatkan Solusinya

Cara Penularan Penyakit Scabies

Karena penyebab scabies adalah kutu yang dapat menyebar dari orang ke orang, maka penyakit ini mudah menular. Penularan scabies dapat terjadi melalui kontak langsung seperti sentuhan antar kulit, bersalaman dan hubungan suami istri. Bisa juga terjadi secara tak langsung misalnya melalui pakaian, handuk, dan tempat tidur yang dipakai bersama-sama. Maka tak heran jika penyakit scabies ini mudah menjangkiti orang secara berjamaah seperti dalam satu keluarga, satu asrama atau satu sekolah.

Gejala Penyakit Scabies Pada Manusia

scabies pada manusia
Sumber: health.detik

Gejala scabies yang muncul bisa bervariasi, tergantung jika sudah pernah terserang tungau sebelumnya atau belum. Saat seseorang terkena tungau kudis pertama kali, diperlukan waktu sampai 2-6 minggu hingga gejalanya terlihat. Jangka waktu tersebut akan lebih pendek pada serangan berikut nya karena sistem kekebalan tubuh lebih cepat bereaksi, yaitu 1-4 hari.

  • Nah, gejala yang paling umum saat seseorang mengalami kudis atau scabies, antara lain:
  • Rasa gatal yang parah, terutama di malam hari.
  • Alami ruam menyerupai jerawat.
  • Terdapat sisik atau lecet pada kulit.
  • Alami luka akibat garukan.

Rasa gatal dapat memburuk di malam hari karena itu adalah momen tungau kudis menaruh telurnya ke dalam kulit. Gatal sering dirasakan di sela-sela jari, ketiak, selangkangan, dan daerah lipatan lain.

Selain gatal, ruam dan jejak seperti galian yang tipis dan tidak teratur juga bisa muncul ketika tungau menggali ke dalam kulit. Ruam akibat kudis juga bisa menjadi luka bila pengidap menggaruk kulitnya. Hati-hati, luka terbuka bisa menyebabkan impetigo.

Kudis berkrusta juga dikenal sebagai kudis Norwegia, yaitu bentuk kudis serius yang menyebabkan gejala kulit yang parah. Orang yang terkena scabies berkrusta akan mengalami gejala berupa kerak yang meluas, abu-abu, dan tebal.

Baca juga:  Tampil Sporty dengan 10 Ide Outfit Lari Pagi untuk Kaum Hawa

Pengobatan Penyakit Scabies

Penyakit scabies tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Untuk menghilangkannya agar tidak menyebar kepada orang lain, maka perlu menggunakan obat scabies berbentuk krim khusus atau lotion yang dioleskan pada kulit. Obat krim scabies ini mengandung permethrin dan kandungan lainnya.

Oleskan obat scabies merata ke seluruh permukaan kulit yang gatal, namun hindari daerah sekitar mata dan mulut. Setelah dioleskan, biarkan dan jangan terkena air selama 8-14 jam (tergantung obatnya) baru kemudian dibersihkan.

Antihistamin (seperti interhistin, cetirizin, dll), krim steroid, atau untuk kasus yang parah, pil steroid dapat membantu mengurangi rasa gatal. Obat anti gatal biasanya diminum sebelum menggunakan obat krim, tentu hal ini harus berdasarkan rekomendasi dokter. Apabila terdapat infeksi skunder yang ditandai dengan nanah pada kulit yang gatal, maka diperlukan antibiotik.

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Milia di Wajah Cantikmu, Buktikan!

Berikut Langkah-Langkah Penanganan Penyakit Scabies:

  • Penderita dalam satu rumah atau kelompok harus diobati secara bersamaan untuk memutus rantai penularan.
  • Cuci semua pakaian, seprai, dan handuk yang digunakan dalam 3 hari sebelum memulai pengobatan. Rendam dengan air panas selama 10-15 menit sebelum mencucinya dengan deterjen.
  • Bersihkan dengan hati-hati tempat tidur, sofa, ruangan atau kamar yang digunakan oleh orang yang memiliki penyakit Scabies.
  • Gunakan obat Scabies di malam hari dimulai dari area leher hingga ke ujung jari-jari kaki. Diamkan hingga esok pagi. Hindari terkena air dan bilas saat mandi pada pagi harinya.
  • Jemur semua pakaian, handuk dan sprei di bawah sinar matahari langsung.
  • Jangan menggaruk lesi kulit.
  • Gunting kuku Anda untuk mencegah penularan.

Penyakit Scabies memang mengganggu, tetapi dengan penanganan yang tepat, penyakit ini dapat diatasi. Yang terpenting, biasakan untuk hidup bersih, dan jangan lupa untuk melakukan langkah pengobatan di atas jika kamu terindikasi gejala scabies pada manusia yang perlu segera ditangani.