Cegah Sembelit dengan Konsumsi 9 Bahan Ini!
Buang air besar merupakan tahap terakhir dari proses pencernaan. Dalam sistem pencernaan manusia, sisa makanan yang dikonsumsi bergerak melalui usus kecil ke usus besar. Setelah air dan nutrisi yang diperlukan tubuh diserap dalam usus besar, sisa makanan tersebut lalu dikeluarkan melalui anus sebagai tinja. Konstipasi atau sembelit adalah kondisi yang ditandai dengan sulit buang air besar (BAB) atau frekuensi BAB yang lebih sedikit daripada biasanya.
Frekuensi buang air besar pada setiap orang bisa berbeda-beda. Normalnya, frekuensi buang air besar adalah 3 kali sehari hingga 3 kali seminggu. Pada penderita konstipasi, tinja menjadi kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan dari anus. Akibatnya, frekuensi BAB menjadi kurang dari 3 kali dalam seminggu. Untuk mencegah sembelit terjadi pada dirimu, simak informasi selengkapnya tentang 9 makanan/minuman untuk mencegah sembelit.
Penyebab dan Gejala Sembelit
Sembelit bisa terjadi akibat penyumbatan usus besar atau rektum (ujung usus besar) atau gangguan pada saraf di sekitar usus besar dan rektum. Selain itu, sembelit juga bisa dipengaruhi oleh pertambahan usia, pola makan rendah serat atau kurang aktif bergerak. Selain itu, beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang sembelit adalah stres, tidak cocok dengan suatu makanan, dan hal lainnya. Berbagai kondisi yang dapat memicu terjadinya sembelit antara lain orang dengan berat badan berlebih dan ibu hamil.
Gejala utama sembelit adalah sulit mengeluarkan tinja, frekuensi buang air besar yang lebih jarang dari biasanya, dan sakit saat mengeluarkan tinja. Konstipasi dapat dikatakan kronis jika gejalanya telah berlangsung selama 3 bulan. Selain itu, amati gejala sembelit di bawah ini.
- Kotoran terasa keras dan kering.
- Perut terasa penuh, padat, keras, atau kencang.
- BAB berdarah.
- BAB kurang dari 3 kali seminggu.
- Tidak merasa puas setelah BAB, seperti ada yang mengganjal.
- Mulas dan nyeri pada perut.
Pengobatan Sembelit
Ada 4 cara untuk mengobati sembelit, antara lain sebagai berikut.
1. Perubahan Gaya Hidup
Penanganan pertama sembelit adalah dengan mengubah pola makan atau gaya hidup. Beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah:
- Perbanyak konsumsi serat dan buah setiap hari untuk memenuhi kebutuhan serat harian, yaitu sekitar 25–31 gram untuk dewasa
- Minum air putih lebih sering
- Menghindari konsumsi minuman beralkohol
- Berolahraga rutin
- Tidak menunda buang air besar
- Buang air besar secara teratur dan tidak terburu-buru
- Menghentikan atau mengganti obat-obatan yang dapat menyebabkan konstipasi, dengan terlebih dulu berkonsultasi dengan dokter
2. Penggunaan Obat-Obatan
Jika perubahan gaya hidup tidak dapat mengatasi sembelit, dokter akan meresepkan obat pencahar, seperti:
1. Obat pencahar osmotik
Obat ini bekerja dengan merangsang usus dan meningkatkan jumlah cairan dalam usus sehingga feses menjadi lebih lunak dan mudah terdorong keluar. Contoh obat sembelit ini adalah laktulosa dan magnesium hidroksida.
2. Obat pelunak tinja
Obat ini berfungsi menghambat penyerapan air dan lemak dari tinja sehingga tinja menjadi lunak dan lebih mudah dikeluarkan. Contoh obat ini yaitu natrium docusate.
3. Obat perangsang kontraksi usus
Obat perangsang kontraksi usus, seperti bisacodyl, berfungsi untuk merangsang pergerakan usus sehingga feses lebih mudah dikeluarkan.
4. Suplemen serat
Suplemen serat, seperti psyllium, calcium polycarbophil, dan methylcellulose fiber, berfungsi untuk menambah massa pada tinja agar lebih lunak dan mudah dikeluarkan.
5. Obat pelumas
Obat ini berupa minyak khusus untuk mempermudah pengeluaran tinja dari anus.
6. Obat suppositoria
Obat suppositoria digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam dubur agar tinja lebih lunak dan timbul keinginan untuk BAB. Contoh obat ini adalah gliserol dan bisacodyl.
Selain obat-obatan di atas, pencahar dari bahan herbal yang memiliki efek laksatif juga dapat digunakan untuk mengatasi sembelit. Anda bisa memilih minuman herbal dengan serat alami yang dapat melunakkan tinja. Obat pencahar sebaiknya hanya digunakan untuk jangka pendek dan dihentikan setelah sembelit membaik. Hal ini karena penggunaannya dalam jangka panjang berisiko menimbulkan efek samping, seperti reaksi alergi, mual, muntah, atau sakit perut.
3. Latihan Otot Panggul
Jika diperlukan, pasien juga dapat melatih otot panggul untuk mempermudah BAB. Latihan yang bisa dilakukan adalah terapi biofeedback, yaitu dengan memasukkan kateter ke dalam rektum untuk mengukur ketegangan otot rektum. Pada latihan ini, pasien akan dituntun untuk mengencangkan atau mengendurkan otot panggul dengan bantuan suara atau lampu. Suara atau lampu ini akan memberi tanda saat otot telah mengendur.
4. Operasi
Untuk mengatasi konstipasi akibat obstruksi usus, robekan pada anus (fisura ani), atau prolaps rektum, dokter akan melakukan prosedur operasi. Operasi juga dilakukan bila konstipasi disebabkan oleh kanker pada usus besar, rektum, atau anus.
9 Bahan untuk Mencegah Sembelit
Setelah mengetahui berbagai informasi mengenai sembelit, tentunya kamu tidak ingin mengalami hal tersebut, bukan? Nah, untuk mencegah hal tersebut terjadi, kamu bisa konsumsi 9 makanan/minuman di bawah ini.
1. Yogurt
Yogurt mengandung probiotik yang baik dalam meningkatkan gerak usus dan lebih menyehatkan usus. Olahan susu ini juga mengandung bakteri baik yang berfungsi untuk melunakkan feses sehingga akan memudahkan buang air besar. Mengonsumsi yogurt juga dikenal sebagai cara yang cepat dan mudah dalam mengatasi sembelit.
2. Sayuran Hijau
Sayuran hijau, seperti bayam, kubis, dan brokoli, merupakan makanan tinggi serat yang baik untuk Anda konsumsi saat sembelit. Kandungan serat dalam sayuran hijau dapat menambah volume dan melunakkan tinja, sehingga tinja lebih mudah dikeluarkan dari usus. Brokoli bermanfaat untuk mengatasi sembelit karena mengandung sulforafan di dalamnya. Sulforafan berfungsi untuk melindungi dan melancarkan pencernaan pada usus dan juga dapat mencegah perkembangan mikroorganisme yang dapat mengganggu pencernaan dalam usus besar.
3. Apel
Apel mengandung serat larut air yang disebut pektin. Ketika mencapai usus, pektin dalam apel langsung diolah menjadi asam lemak yang dapat menarik air ke usus besar untuk melunakkan tinja. Selain itu, pektin juga dapat meningkatkan gerakan usus sehingga dapat mempercepat pengeluaran tinja.
4. Kiwi
Studi menyebutkan bahwa mengonsumsi dua buah kiwi setiap hari selama 2 minggu dapat menghasilkan pergerakan usus yang lebih cepat dan tinja yang lunak. Hal ini berkat kandungan serat dan enzim aktinidin dalam kiwi yang bermanfaat untuk melunakkan tinja dan meningkatkan gerakan usus.
5. Roti Gandum
Jika kamu suka makan roti, cobalah ganti roti tawar dengan roti gandum utuh. Roti ini mengandung lebih banyak serat dan karbohidrat kompleks sehingga dapat melancarkan pencernaan dan melunakkan tinja. Jika kamu membeli roti kemasan, pastikan pilihlah roti yang berlabel 100% gandum utuh.
6. Ubi Jalar
Seperti apel, ubi jalar juga mengandung pektin. Selain itu, ubi jalar mengandung banyak serat tidak larut dalam bentuk selulosa dan lignin. Kedua jenis serat ini dapat membantu pergerakan usus dengan menambah volume tinja sehingga bermanfaat untuk melancarkan BAB bagi penderita sembelit.
7. Chia Seed
Chia seed juga bermanfaat untuk mengatasi sulit buang air besar karena kaya akan serat. Saat bersentuhan dengan air, chia seed akan berubah bentuk menjadi gel yang dapat melunakkan tinja dan memudahkan tinja untuk bergerak di sepanjang usus besar hingga keluar dari tubuh.
8. Kacang-kacangan
Sama halnya dengan chia seed, kacang juga kaya akan serat sehingga dapat meredakan konstipasi. Beberapa jenis kacang yang baik dikonsumsi untuk melancarkan buang air besar adalah kacang almond, kacang tanah, dan kacang kenari.
9. Oat
Oat kaya akan vitamin, mineral, antioksidan, dan serat. Keempat kandungan tersebut dapat meningkatkan bakteri baik di dalam usus untuk melancarkan BAB. Oleh karena itu, jika sedang sembelit, kamu bisa mencoba konsumsi oat. Cara termudah mengonsumsi oat adalah dengan mengolahnya menjadi oatmeal.
Umumnya, dengan perubahan pola makan yang lebih sehat dan bergizi seimbang, proses buang air besar juga terasa mudah dan lancar. Namun, kamu juga perlu menerapkan pola hidup sehat, yaitu dengan mencukupi kebutuhan cairan, berolahraga rutin, mengelola stres dengan baik, dan mencukupi waktu tidur. Jika sembelit tidak juga membaik meski sudah mengonsumsi beragam jenis makanan pelancar BAB atau BAB sudah terasa sangat tidak nyaman dan menyakitkan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.