Naik Gunung Perlu Simaksi, Bagaimana Cara Mendapatkannya?
Tertarik dengan kegiatan naik gunung, tapi belum tahu apa itu Simaksi? Pahami dulu, deh! Diibaratkan, Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi alias Simaksi adalah tiket masuk para pendaki sebelum mereka melakukan pendakian ke gunung tertentu.
Simaksi adalah surat izin yang harus diperoleh sebelum memasuki kawasan perlindungan di Indonesia, di mana hal ini berlaku baik untuk Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA). Pengadaan Simaksi ini berlandaskan pada peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor SK192/IV-Set/HO/2006 tanggal 13 November 2006 tentang Izin Masuk Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru, sebagaimana dilansir dari laman Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali.
Kegiatan yang diperbolehkan di kawasan perlindungan menggunakan Simaksi di antaranya adalah penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan dan pendidikan, pembuatan film dan/atau video klip dalam bentuk film dokumenter, film komersial, film promosi, hingga pembuatan foto komersial, dan ekspedisi.
Fungsi Simaksi adalah?
Mendaki gunung bukan hanya perkara kuat fisik dan mental saja, namun pendaftaran juga sangat penting dilakukan demi memudahkan usaha penyelamatan jika terjadi bencana alam atau keadaan darurat lainnya. Sejumlah gunung favorit pendaki di Indonesia, seperti Rinjani, Pangrango, Bromo, Ciremai, Merbabu, Leuser, Semeru, serta gunung lain yang masuk dalam kawasan taman nasional memberlakukan pendaftaran atau Simaksi.
Bagaimana Cara Mendapatkan Simaksi?
Simaksi adalah surat izin yang bisa diurus secara online maupun offline melalui loket konservasi yang sudah disediakan. Biasanya, beberapa gunung memiliki peraturan jumlah kuota pendakian, jadi pastikan kamu memesan izin ini jauh-jauh hari, ya!
Simaksi dapat dibuat setelah pengajuan izin pendakian, dan harus selesai diurus sebelum pendakian dilakukan. Surat ini bisa diproses secara langsung di kantor pengelola gunung, atau kantor ini biasanya terletak di sekitar pintu masuk pendakian. Nah, kamu perlu mengecek situs tujuan pendakian untuk mengetahui bagaimana alur untuk mendaftar Simaksi. Kemudian, kamu juga perlu menyiapkan fotokopi kartu identitas serta formulir yang diisi pada saat pengajuan izin pendakian.
Pada umumnya, pendaki yang berusia kurang dari 17 tahun wajib menyertakan surat izin dari orang tua atau wali. Selain itu, pendaki juga disarankan datang berkelompok dan dengan porter bersertifikat untuk saling menjaga diri selama melakukan pendakian. Durasi pendakian yang diizinkan bagi para pendaki yang telah mengantongi Simaksi ini biasanya antara 3 sampai 5 hari. Apabila melebihi waktu tersebut, maka pendaki akan diminta untuk menginformasikan kepada petugas di pos.
Sebagai tambahan informasi, Simaksi yang diperoleh hanya berlaku untuk sekali pendakian saja, ya! Pastikan kamu membawa Simaksi beserta formulir daftar barang bawaan saat akan mendaki gunung, kemudian diserahkan kembali ke petugas di pintu keluar setelah pendakian usai.
Mengenal Istilah-Istilah Pendakian
Sayangnya, kepopuleran kegiatan naik gunung tidak dibarengi dengan wawasan tentang pendakian oleh para pendaki, hingga akhirnya risiko tinggi di alam pun tidak dapat diantisipasi. Salah satu hal yang paling sering dianggap sepele adalah tidak mengenal istilah pendakian, padahal pemahaman terhadap istilah-istilah pendakian ini hukumnya wajib bagi para pendaki, lho. Selain Simaksi, istilah apa saja yang perlu diketahui sebelum melakukan pendakian? Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Mountaineering
Mountaineering, adalah kegiatan mendaki gunung yang dilakukan dengan keahlian dan peralatan khusus yang memadai. Untuk melakukan mountaineering ini, para pendaki harus memiliki fisik yang kuat dan persiapan yang matang. Sebab, selain harus naik-turun gunung dengan berbagai tantangan, para pendaki juga harus memiliki pengetahuan dan melakukan pelatihan terlebih dahulu untuk menganalisis rute pendakian dalam kegiatan naik gunung ini. Kegiatan mountaineering ini lebih populer di Eropa, mengingat kondisi pegunungannya dengan medan bebatuan yang curam dan tajam.
Hiking dan Tracking
Istilah hiking artinya adalah berjalan kaki di alam bebas, namun para pendaki sering kali mengartikannya sebagai kegiatan mendaki gunung. Sementara tracking artinya juga hampir sama dengan hiking, yaitu berjalan panjang dengan menggunakan kaki saat mendaki gunung. Hanya saja biasanya istilah tracking ini digunakan saat membahas perjalanan dari pos satu ke pos yang lainnya.
Shelter dan Pos
Shelter adalah tempat singgah yang bisa digunakan untuk bermalam oleh para pendaki gunung. Biasanya shelter ini cenderung lebih luas, di mana di sana juga terdapat sumber mata air, sedangkan pos diartikan sebagai tempat singgah sementara, menjadi tanda jarak sebelum mencapai puncak, serta sebagai penitipan barang agar kegiatan pendakian lebih mudah.
Hipo
Istilah Hipo ini digunakan pada saat ada pendaki yang mengalami gejala menggigil, pucat, tidak sadarkan diri, serta denyut nadinya melemah karena kedinginan dan kurang mengonsumsi makanan berkalori tinggi. Hipo maksudnya adalah Hipotermia, yaitu suatu kondisi di mana sistem dalam tubuh untuk pengaturan suhu badan kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin.
Bivak
Bivak yaitu sebuah tenda sederhana yang digunakan sebagai tempat peristirahatan sementara saat naik gunung. Fungsinya adalah sebagai tempat berlindung sementara di alam bebas dari aneka gangguan cuaca, binatang buas, dan angin. Biasanya, Bivak ini terbuat dari berbagai peralatan, baik dari alam (goa, kayu, ranting pohon), atau dari jas hujan atau ponco yang dibawa oleh pendaki.
Ranger
Ranger adalah penjaga Taman Nasional Gunung, yang tugasnya adalah untuk menjaga hutan, merangkum laporan pendaki, serta memberikan informasi penting saat berada di gunung.
Leader dan Sweeper
Dua istilah ini biasanya sering digunakan oleh pendakian berkelompok, di mana ketika kelompok melakukan tracking, maka posisi leader ada di paling depan dan bertugas untuk membuka jalan. Posisi leader ini biasanya diisi oleh anggota yang paling berpengalaman dalam hal pendakian gunung. Sedangkan sweeper berada di posisi paling belakang saat melakukan tracking, yang bertugas untuk mengamankan anggota kelompok.
Porter
Porter adalah orang-orang yang dibayar untuk membantu para pendaki untuk membawa barang-barang mereka pada saat melakukan kegiatan pendakian. Seringnya, Porter ini juga bertugas untuk menyiapkan makanan pada saat pendakian.
Tik-tok
Tik-tok atau tektok adalah istilah yang digunakan untuk kegiatan naik-turun gunung dalam waktu satu hari tanpa menginap. Istilah ini sering digunakan bagi para pendaki yang akan melakukan pendakian dengan jarak tempuh puncak tidak jauh, rata-rata hanya membutuhkan waktu 2-3 jam saja.
Sekarang, kamu sudah tahu istilah-istilah pendakian saat akan naik gunung, termasuk Simaksi fungsi dan cara mendapatkannya. Mengetahui istilah-istilah pendakian ini mungkin tidak terlalu dianggap penting bagi sebagian orang. Tapi percayalah dengan mengenal istilah-istilah ini, minimal bisa menambah wawasan dan pastinya bisa berguna saat kamu melakukan kegiatan pendakian.
Kalau kamu punya rencana naik gunung, pastikan kamu menyiapkan segala macam perlengkapan pendakian, termasuk juga mengurus Simaksi, ya!