SLS: Definisi, Manfaat, 7 Efek Samping, dan Jenis Produknya
SLS atau Sodium Lauryl Sulfat adalah salah satu senyawa kimia yang terdapat pada berbagai produk. Mulai dari perawatan tubuh, hingga untuk makanan. Fungsinya sebagai pembuat busa, juga pengemulsi makanan. Diketahui SLS adalah surfaktan, yang dapat menurunkan tegangan permukaan. Itulah alasannya ia digunakan di dalam berbagai produk pembersih.
Jika kamu mengamati kandungan pada suatu produk, mungkin kamu akan menemukan nama senyawa ini. Selain memiliki segudang manfaatnya, SLS juga dapat menimbulkan efek samping yang tentunya berbahaya untuk tubuh maupun lingkungan. Apa saja sih, jenis produk yang memiliki kandungan SLS? Simak informasi selengkapnya di bawah ini, ya!
Manfaat SLS
Sering ditemui di berbagai produk kebersihan tubuh dan rumah, manfaat SLS adalah sebagai berikut.
- Membersihkan makanan. Busa yang diciptakan dari SLS dapat membantu menghilangkan sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi.
- Menghilangkan noda dan residu. Formula SLS adalah surfaktan anionik yang sangat efektif menghilangkan residu, contohnya noda makanan yang menempel di karpet.
- Menangkap minyak dan kotoran. Pada sampo, SLS berfungsi untuk menangkap minyak dan kotoran pada rambut sehingga mudah dibilas dengan air.
- Emulsifier. SLS merupakan zat aditif yang digunakan pada bahan makanan sebagai pengental.
- Penghasil busa. SLS berfungsi sebagai foaming agent, yaitu penghasil busa pada produk tertentu.
- Membuat kulit lebih kenyal. Hal ini dikarenakan kulit menyerap nutrisi dan kelembapan dengan lebih baik dari produk perawatan kulit yang kamu gunakan.
7 Efek Samping dari SLS
Meskipun memiliki manfaat untuk tubuh, namun SLS memberikan efek samping yang cukup berbahaya bagi tubuh jika tertelan. SLS juga memberikan dampak yang cukup serius bagi lingkungan. Berikut 7 efek samping SLS bagi tubuh dan lingkungan sekitar.
1. Iritasi
Penggunaan kandungan SLS dalam produk yang bertahan lama di kulit, konsentrasinya tidak boleh melebihi 1%. Risiko penggunaan SLS bagi manusia memang menunjukkan beberapa kemungkinan, meskipun minimal. SLS memiliki potensi menjadi penyebab iritasi pada mata dan kulit pada level sedang hingga berat. Terutama untuk pengguna yang memilki kulit kering, sensitif atau kondisi kulit tertentu seperti eksim dan psiosaris.
2. Berjerawat
Bagi kamu yang memiliki kulit sensitif, penggunaan SLS secara terus menerus akan meresap ke kulit. Hal ini menyebabkan kulit lebih rentan terhadap bahan produk lainnya. Selain itu, pemakaian SLS juga dapat membuat pori-pori tersumbat dan memicu jerawat muncul di kulit. Oleh sebab itu, bisa jadi salah satu penyebab jerawat di leher, bahu, dan punggung adalah SLS.
3. Rambut Mudah Patah
Mirip seperti di sabun, kandungan SLS pada sampo membuat kulit kepala dan rambut jadi kering serta kesat. Akibatnya, minyak alami rambut pun hilang dan membuat rambut mudah patah. Tidak heran rambut akan terasa kasar, mengembang, serta susah diatur.
4. Warna Rambut Mudah Luntur
Jika kamu memiliki rambut berwarna, siap-siap warna rambut tidak tahan lama. Penggunaan sampo yang mengandung SLS pada rambut berwarna akan menyebabkan rambut kaku dan juga melunturkan warna pada rambut. Pilihlah sampo tanpa SLS kalau kamu tidak mau warna rambut luntur.
5. Beracun bagi Lingkungan
SLS dalam jumlah sedikit, mungkin saja tidak terakumulasi dan terdegradasi di lingkungan. Namun, menurut International Chemical Safety Card (ICSC), SLS termasuk kedalam senyawa yang beracun bagi lingkungan air, seperti sungai dan laut. Senyawa SLS yang terkandung di dalam shampo, sabun dan deterjen yang kita bilas dan akan mengalir ke sungai terdekat dan memiliki potensi untuk mencemari lingkungan.
6. Tidak Mudah Terurai
Kontaminasi senyawa 1,4 dioxane yang bisa jadi terdapat di dalam SLS merupakan senyawa yang tidak mudah terurai di lingkungan. Senyawa ini akan berada di lingkungan dalam waktu yang lama. Bayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan SLS untuk dapat terurai. Jumlah SLS yang kecil namun digunakan 2-3 kali dalam sehari, dalam jangka waktu hingga puluhan tahun dan digunakan oleh jutaan orang di dunia.
7. Merusak Ekosistem
Selain dampak langsung yang ditimbulkan dari penggunaan SLS terhadap lingkungan, adapun Produksi SLS dengan bahan baku minyak biji kelapa sawit berpotensi memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Perkebunan kelapa sawit masih menjadi perbincangan hangat karena menjadi salah satu penyebab perubahan fungsi lahan, kebakaran hutan, dan mengancam keberlangsungan hidup ekosistem makhluk hidup yang ada di hutan.
Jenis Produk yang Mengandung SLS
Setelah mengetahui manfaat dan dampaknya, kamu perlu mencari tahu produk mana yang mengandung SLS. Ada beberapa produk yang menggunakan senyawa SLS di dalamnya, antara lain:
- Produk perawatan tubuh, seperti krim cukur, lip balm, hand sanitizer, perawatan kuku, makeup remover, foundation, pembersih wajah, dan sabun tangan cair;
- Produk perawatan rambut, seperti sampo, kondisioner, pewarna rambut, perawatan ketombe, dan gel penata rambut;
- Produk perawatan gigi, seperti pasta gigi, pemutih gigi, dan obat kumur;
- Produk untuk mandi, seperti minyak mandi, sabun mandi, dan bubble bath;
- Krim dan losion, seperti krim antigatal, krim tangan (hand cream), masker wajah, dan tabir surya (sunscreen).
Ada beberapa tips untuk menghindari atau mengurangi penggunaan produk berbahan SLS ini, antara lain memperhatikan nama lain dari senyawa ini. Selain sodium lauryl sulfat, nama lain yang termasuk dalam golongan SLS adalah sodium dodecyl sulphate, lauryl sodium sulphate, sodium n-dodecyl sulphate, dan lauryl sulphate sodium salt. Pilihlah produk kebersihan dan perawatan tubuh dengan bahan SLS-free, atau gunakan produk dengan bahan-bahan seperti sodium coco sulfate, ammonium lauryl sulfate, dan sodium lauroyl sarcosinate.
Itulah beberapa informasi mengenai SLS, manfaat, efek samping, dan tips untuk mengurangi penggunaan produk yang mengandung SLS. Konsultasikan penggunaan produk berbahan SLS pada dokter kulit sebelum menggunakannya.