Bagaimana Perkembangan Bayi 3 Bulan? Simak Baik-Baik!
Sebagai orang tua, perkembangan bayi adalah suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Adanya kemajuan-kemajuan dalam perkembangan bayi tentu saja akan membuat setiap orang tua bahagia dan antusias. Salah satu tahap perkembangan bayi yang cukup banyak memberikan perubahan pada bayi terjadi di usia 3 bulan. Dalam periode ini, idealnya seorang bayi akan memiliki berbagai keterampilan baru yang mungkin akan mengejutkan kamu dan pasangan, sebagai orang tuanya.
Pada usia 3 bulan, berat badan bayi biasanya akan bertambah lebih dari 30 persen dan panjangnya juga bertambah 20 persen. Selain itu, bayi juga bisa menunjukkan berbagai keterampilan baru pada berbagai aspek dan akan membuatmu takjub. Beberapa hal di bawah ini yang mungkin terjadi pada perkembangan bayi 3 bulan:
Kemampuan Motorik Bayi 3 Bulan
Bayi yang berusia 3 bulan sudah dapat menegakkan kepala dan dadanya saat tengkurap. Posisi ini akan menjadi awal dirinya dapat membalikkan badan secara mandiri. Selain itu, pada usia ini bayi 3 bulan pada umumnya dapat melakukan beberapa hal seperti:
- Aktif bermain dengan tangannya sendiri. Bayi 3 bulan dapat memainkan jari-jari, mengamatinya, menyatukan kedua tangan bersama-sama, membuka tutup jari-jarinya, serta memasukkannya ke dalam mulut.
- Koordinasi tangan dan matanya semakin berkembang. Sebagai orang tuanya, kamu bisa membantu untuk melatihnya. Caranya adalah dengan memegang sebuah mainan dan lihatlah, apakah ia bisa menjangkau mainan tersebut atau tidak.
- Bayi 3 bulan sudah dapat menendang lebih kencang karena sendi lutut dan panggulnya semakin fleksibel.
- Mulai meraba dan merasakan berbagai permukaan kasar, halus, berbulu, hingga berongga. Selain itu, bayi 3 bulan juga mulai dapat menggenggam benda. Pada saat inilah kamu bisa memberikan berbagai macam mainan seperti kerincingan ringan, cincin plastik atau karet, mainan dengan bunyi mencicit, atau boneka yang lembut.
- Dapat menirukan saat melihat orang lain menjulurkan lidah, dan mengeluarkan suara dari mulutnya.
Kemampuan Bicara dan Sosial Bayi 3 Bulan
Saat kamu berbicara pada bayi usia 3 bulan, maka ia akan langsung menatap dan bergumam seakan-akan ingin menjawab. Penelitian menemukan bahwa bayi yang sering diajak berbicara nantinya akan memiliki perbendaharaan kata-kata yang lebih banyak, dan IQ lebih tinggi dibandingkan teman-teman sebayanya. Maka dari itu, kamu dapat mengajaknya bicara sambil menunjukkan benda-benda yang ada sekitarnya. Meskipun belum dapat mengerti, namun kata-kata itu akan terekam dalam ingatannya.
Seiring perkembangan otaknya, bayi 3 bulan akan lebih mampu menyesuaikan diri terhadap dunia luar dan lebih sensitif terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya.
- Dapat mengenali orang tua dan kerabat dekatnya, serta mengidentifikasi wajah-wajah baru. Selain itu, bayi 3 bulan juga mulai memiliki kecenderungan dengan siapa ia mau berinteraksi, sehingga ia akan memilih orang-orang yang biasa bersamanya sehari-hari.
- Di tengah keramaian, bayi dapat mencari dan mengenali wajah orang tuanya di antara orang-orang yang ada di sekelilingnya. Ia dapat tersenyum atau menggerak-gerakkan tangannya saat melihat orang tuanya datang.
- Bayi akan mulai berceloteh berusaha menirukan suara dan ekspresi orang yang sedang mengajaknya bermain. Bahkan beberapa bayi bisa benar-benar seperti terlibat dalam percakapan dengan orang lain.
- Perkembangan bayi 3 bulan senang mengamati segala hal, termasuk bayi lain dan binatang peliharaan, bahkan refleksi dirinya sendiri di cermin.
Upayakan untuk selalu memberikan respon pada senyumannya, mengajaknya bicara, dan segera datang ketika bayi menangis. Hal ini sangat penting karena dengan begitu akan membuatnya tahu bahwa ia aman dan dicintai.
Bagaimana Jika Perkembangan Bayi Lambat?
Sebagai orang tua, kamu harus ingat bahwa bayi mungkin berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda. Namun, jika seorang bayi menunjukkan hal-hal berikut ini pada usia 3 bulan, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk berkonsultasi lebih lanjut.
- Tidak mau tersenyum.
- Tidak terlihat tenang meskipun sudah mencoba dihibur.
- Pada satu sisi, tubuh tampak lebih kuat daripada sisi tubuh yang lainnya.
- Masih sering mengepal tangannya dengan erat.
- Suara tiba-tiba tidak membuat bayi terkejut, dan tidak menanggapi suara.
- Tidak mau menghisap payudara atau tidak minum susu dengan baik.
- Bayi terlihat kaku.
- Tidak mencoba dan berusaha meraih objek yang ada di sekitarnya.
- Tidak mengikuti pergerakan orang atau benda dengan matanya.
Sementara itu, jika bayi lahir prematur, maka bayi akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk melakukan hal yang sama seperti bayi lain pada umumnya. Oleh sebab itu, kebanyakan bayi yang lahir prematur diberikan dua usia oleh dokter, yaitu usia kronologis (dihitung sejak tanggal lahir bayi) dan usia koreksi (dihitung dari tanggal seharusnya bayi lahir).
Perkembangan bayi yang lahir prematur diukur dengan menggunakan usia koreksi. Namun, dokter juga akan tetap menilai perkembangan bayi prematur sejak ia dilahirkan. Jangan ragu untuk selalu konsultasikan pada dokter jika kamu memiliki pertanyaan seputar perkembangan bayi, ya.