Mengenal Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Lebih Dekat
Kamu tentunya tidak asing lagi dengan Gunung Bromo. Salah satu gunung api yang masih aktif di Jawa Timur ini menyimpan sejuta pesona yang memancing banyak orang untuk pergi ke sana, baik itu wisatawan dalam maupun luar negeri. Gunung ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang terletak di tengah perbatasan wilayah empat kabupaten di Jawa Timur, yaitu Lumajang, Malang, Pasuruan, dan Probolinggo.
Luas dari taman nasional ini adalah 800 km2. Terdapat beberapa cagar alam, taman wisata, hutan produksi dan hutan lindung di dalam kawasan ini. Jika kamu ingin mengetahui bagaimana cara akses ke Taman Nasional BromoTengger Semeru, sejarahnya, dan apa saja kegiatan yang bisa kamu lakukan di sana, simak artikel ini sampai selesai, ya.
Sejarah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Taman Nasional ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Sebelum menjadi taman nasional pada 12 November 1992, kawasan Pegunungan Tengger adalah cagar alam yang memiliki hutan-hutan dengan berbagai fungsi, yaitu wisata, hutan lindung dan produksi. Pertimbangan yang menjadi dasar perubahan status kawasan ini antara lain kondisi alam yang perlu perlindungan, dan keragaman potensi budaya yang perlu dilestarikan. Taman Nasional ini meliputi Pegunungan Tengger dan dua gunung, yaitu Gunung Bromo dan Semeru.
Pada kawasan ini pula terdapat suku Tengger yang merupakan penduduk asli kawasan TNBTS. Mayoritas penduduk di sana beragama Hindu dan biasa melakukan ritual di Gunung Bromo dan Semeru, karena bagi mereka kedua gunung tersebut dianggap suci dan keramat. Bahkan Gunung Semeru dianggap sebagai Mahameru, dimana tempat bersemayamnya para dewa.
Taman nasional ini memiliki beberapa kawasan, yaitu:
- Taman Wisata Laut Pasir Tengger,
- Cagar Alam Ranu Kumbolo,
- Taman Wisata Ranu Pani-Ranu Regulo,
- Taman Wisata Ranu Darungan, serta
- Hutan Produksi dan Hutan Lindung yang dikelola Perum Perhutani Unit II Jawa Timur.
Akses Menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Terdapat beberapa cara buat kamu yang ingin mengunjungi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, antara lain melalui udara hingga darat. Berikut penjelasannya.
Lewat Udara
Kamu bisa menggunakan maskapai Batik Air maupun Citilink yang terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta atau Bandara Soekarno Hatta di Tangerang. Pastikan tujuanmu adalah Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang, ya. Selanjutnya kamu dapat menggunakan jasa travel atau bus menuju lokasi.
Lewat Laut
Jika kamu berencana bepergian dengan menggunakan moda transportasi laut, pelabuhan yang dapat kamu tuju adalah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kemudian kamu dapat menggunakan jasa travel maupun bus menuju Malang, dan melanjutkan perjalanan ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Lewat Darat
Jika kamu mengambil jalur darat, maka kamu dapat menggunakan tiga alternatif jalur berikut:
- Jalur Probolinggo. Kamu dapat melewati desa Ngadisari ataupun desa Wonokitri yang paling mudah dan cepat. Rute ini menempuh waktu kurang lebih 5 jam perjalanan dari Surabaya menggunakan kendaraan pribadi. Jika kamu ingin masuk ke kawasan Gunung Bromo, kamu harus menyewa kendaraan 4×4 karena medan perjalanan di sana cukup terjal.
- Jalur Pasuruan, tepatnya melewati desa Tosari.
- Jalur Malang, tepatnya melewati desa Ngadas. Jalur ini cukup menantang karena medannya yang menanjak serta banyaknya kawasan perkebunan dan hutan, sehingga kamu perlu menyewa kendaraan 4×4 untuk menuju lokasi.
Wisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Kegiatan Outdoor
Kamu dapat melakukan berbagai aktivitas outdoor di sini. Mulai dari menaiki kuda atau kendaraan offroad di Laut Pasir Tengger, mendaki puncak Gunung Bromo dan Semeru, hingga mengunjungi wisata air terjun terdekat. Diantaranya adalah Coban Sewu dan Coban Pelangi. Jika kamu ingin mendaki Gunung Semeru, jangan lupa untuk menyaksikan momen matahari terbit di Ranu Kumbolo, ya.
Wisata Religi
Karena mayoritas penduduk suku Tengger di kawasan taman nasional ini adalah Hindu, kamu dapat menemukan beberapa pura Hindu di dalamnya. Kamu bisa mengunjungi Pura Jago, Pura Kidal, dan Pura Agung Mandara Giri Semeru untuk melihat keindahan bangunan dan sejarah di dalamnya.
Selain memberikan keindahan alam yang menakjubkan, kawasan ini juga memberikan pengalaman adat yang sayang untuk dilewatkan. Salah satu ritual adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Tengger beragama Hindu adalah Yadnya Kasada, dimana upacara ini dilakukan tanggal 20 Juli setiap tahunnya. Cuaca di sana pun terbilang rendah karena berada di dataran tinggi. Suhu di sana sekitar 0-25oC, namun udaranya menyegarkan. Jika kamu ingin berkunjung ke sini, kenakan pakaian yang hangat dan tebal. Semoga penjelasan di atas dapat membantumu untuk merencanakan perjalanan ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.