Ketahui Tanda Bayi Cukup Atau Kekurangan ASI Melalui 7 Hal Ini!
Setelah lahir, biasanya para ibu akan langsung memberikan ASI eksklusif di 6 bulan pertama kehidupannya, bahkan hingga bayi berusia 2 tahun. Saat menyusui, pastinya kamu akan kebingungan tentang seberapa banyak ASI yang dikonsumsi bayi. Pasalnya, bayi yang baru lahir belum bisa mengontrol berapa banyak ia akan menyusu. Tanda bayi cukup ASI bisa kamu ketahui dari ekspresi wajah dan tubuh bayi.
Tujuan mengetahui kebutuhan ASI serta ciri bayi sudah kenyang minum ASI adalah agar ia tidak mengalami overfeeding. Faktanya, overfeeding bisa membuat bayi tidak nyaman, karena tidak dapat mencerna ASI atau susu formula dengan baik. Sebaliknya, jika bayi kekurangan ASI maka akan memengaruhi berat badan dan tumbuh kembangnya. Lalu, bagaimana 7 tanda bayi cukup ASI? Yuk, simak penjelasan selangkapnya di bawah ini!
7 Tanda Bayi Cukup ASI
1. Tenang Setelah Menyusui
Bayi biasanya akan menyusu sebanyak 8 – 12 kali per 24 jam. Saat menyusu, ia akan melepaskan payudaramu dari mulutnya sebagai tanda sudah memperoleh cukup ASI. Kamu pun bisa memperhatikan tangan bayi yang tampak mengepal saat sebelum menyusu. Setelah minum susu, tangannya akan kembali rileks dan terbuka.
2. Penambahan Berat Badan
Sebagian besar bayi kehilangan hingga 7% dari berat badannya saat pertama kali lahir. Hal tersebut wajar karena menyusui merupakan suatu proses. Namun, penting untuk terus memperhatikan perkembangan berat badan bayi sesuai dengan usianya sebagai tanda ia telah memperoleh ASI yang cukup. Biasanya, bayi akan mendapatkan kembali berat badannya saat ia berusia sekitar 2 minggu. Setelah kembali seperti setelah lahir, berat badan bayi umumnya akan terus bertambah.
3. Peningkatan Frekuensi Buang Air Kecil
Jika kamu sering mendapati popok bayi cepat penuh, ini juga dapat menjadi tanda bayi cukup ASI yang cukup mudah untuk dikenali. Kamu akan lebih sering mengganti popok bayi yang basah karena buang air kecil. Di beberapa hari awal setelah kelahiran, bayi akan mengeluarkan kotoran pertamanya yang berwarna hijau gelap hampir kehitaman yang disebut mekonium. Tenang saja, karena hal ini normal.
Di umur 3 hari, warna kotorannya akan semakin terang karena minum ASI. Umumnya setelah berumur 5 hari, kotorannya akan mulai terlihat normal, yaitu berbentuk kental seperti bubur, berwarna kekuningan, dan tidak terlalu bau. Di fase ini, bayi akan menggunakan sekitar 6 hingga 8 popok per hari. Tetapi frekuensi dan kebiasaan buang air bayi akan berbeda-beda seiring bertambahnya umur (setelah umur 3-4 minggu) dan dapat berbeda pada masing-masing bayi.
4. Warna Feses yang Berubah
Kotoran atau feses bayi juga mungkin akan berubah menjadi kuning dengan tekstur yang tidak begitu padat setelah mendapat cukup ASI. Kamu juga bisa melacak intensitas buang air besarnya. Saat memperoleh cukup ASI, bayi mungkin akan buang air besar setiap kali selesai menyusu. Setidaknya, ia akan buang air besar sebanyak tiga hingga empat kali setiap hari.
5. Pelekatan pada Bayi Baik
Tanda lain bila bayi mendapat cukup ASI yakni memiliki perlekatan yang baik tanpa rasa sakit dan tidak adanya luka atau trauma pada payudara ibu. Setelah menyusui, payudaramu akan terasa kurang penuh dan melunak. Kondisi ini menjadi tanda bahwa kamu telah mentransfer ASI dengan baik ke bayi. Saat mulut bayi menempel ke payudara, ia akan mengisap dengan cepat dan membantu untuk mengeluarkan kolostrum ASI.
Lalu, gerakan mulutnya terlihat saat mengisap ASI. Kamu mungkin tidak hanya merasakan gerakan ini, tetapi juga melihat rahangnya turun dan mendengarnya saat menelan. Jika bayi tidak mendapatkan cukup ASI, kamu mungkin akan merasakan ia mengisap dengan cepat, tetapi tidak menelannya.
6. Busui Tidak Haid Selama 3 Bulan
Jika saat menyusui kamu mengalami haid sekali dalam 3 bulan, jangan panik! Itu adalah salah satu tanda bayi kenyang minum ASI. Dalam hal ini, menyusui mampu menghentikan menstruasi untuk sementara (amenorea). Hal ini dikarenakan pada saat menyusui, hormon prolaktin pada ibu meningkat. Dampaknya, ibu menjadi tidak subur sehingga menstruasi pun ikut berhenti. Umumnya, busui berhenti haid selama 3 bulan sejak kali pertama menyusui. Jika kurang dari 3 bulan, artinya terjadi perubahan hormon karena ASI tidak cukup.
7. Pencernaan Lancar
Hal yang bisa kamu lihat jika bayi cukup ASI adalah pencernaan yang lancar. Selain warna feses, tanda bayi cukup ASI juga bisa dilihat dari banyaknya BAB. Dalam hal ini, jumlah BAB yang ideal menunjukkan jika bayi sudah kenyang. Saat ia mengonsumsi ASI atau susu formula secara teratur dibarengi dengan sistem pencernanannya yang semakin matang, buang air besarnya pun semakin lancar.
Tanda Bayi Kurang ASI
Adapun hal yang mencirikan bayi kekurangan ASI yaitu:
- Berat badan bayi turun terus menerus.
- Popok bayi tetap kering setelah 4-6 jam.
- Setelah lima hari kelahirannya, feses bayi berwarna gelap dan sedikit.
- Urine bayi berwarna sangat gelap seperti teh.
- Bayi sering rewel atau lesu.
- Mulut atau mata bayi tampak kering.
- Bayi terlihat tidak kenyang.
- Payudara tidak terasa lembut setelah menyusui.
- Bayi tidak terdengar menelan ketika menyusu.
Itulah 7 tanda yang ditunjukkan pada bayi jika ia cukup ASI. Jika bayi menunjukkan gejala kekurangan ASI, segera konsultasi dengan dokter. Beberapa tips agar kamu bisa memberikan ASI eksklusif pada bayi, antara lain mempelajari pelekatan saat menyusui, memantau berat badan bayi secara berkala, dan menyusui bayi setiap 2 jam sekali. Semoga tanda-tanda di atas dapat membantumu, ya!