Apa Pentingnya Verifikasi Data? Cermati Contoh Penerapannya pada Aplikasi Keuangan
Apa yang dimaksud dengan verifikasi data, dan kenapa perlu dilakukan verifikasi data? Proses verifikasi data umum digunakan pada aplikasi atau layanan keuangan, sebab layanan seperti ini jelas memiliki data sensitif terkait pemilik akunnya. Hal serupa juga terjadi di layanan kependudukan dan perpajakan, hingga berbagai proses administrasi lain.
Dalam konteks bisnis dan aplikasi keuangan, verifikasi data biasanya akan dikaitkan dengan proses pencocokan antara data yang dimasukkan oleh user atau pengguna dengan data yang sudah dimiliki perusahaan di database. Pencocokan data ini digunakan untuk memastikan bahwa user atau pengguna yang mengajukan akses benar-benar user pemilik akun aplikasi keuangan, dan bukan dari pihak lain yang tidak bertanggungjawab.
Sementara dalam konsep penelitian, verifikasi data dipahami sebagai proses untuk memastikan data yang dimasukkan sama dengan data dari sumber asli. Itu artinya, ketika dilakukan input data, maka sudah terdapat data sebelumnya yang digunakan sebagai acuan pada data yang baru dimasukkan ini.
Kenapa proses verifikasi data penting untuk dilakukan? Pada dasarnya, tujuan dilakukannya verifikasi adalah untuk memastikan bahwa pihak yang mengajukan akses atau permintaan transaksi merupakan pihak yang secara sah memiliki akun yang bersangkutan.
Pentingnya Penerapan Verifikasi Data
Verifikasi data merupakan suatu proses pengecekan salinan data untuk memastikan data itu sama persis dengan salinan asli data. Verifikasi ini biasanya diperlukan saat kamu telah mencadangkan data sebelumnya. Perlu diketahui, sebagian besar perangkat lunak cadangan modern memiliki fungsi verifikasi built-in.
Verifikasi data adalah proses yang sangat penting karena membuat kamu sebagai pemilik data merasa aman. Pasalnya, kamu merasa yakin bahwa kamu benar-benar dapat menggunakan data cadangan jika data asli hilang atau rusak.
Perangkat lunak verifikasi biasanya akan memastikan salinannya mudah dibaca dan kontennya sesuai dengan konten aslinya. Jadi, dibutuhkan lebih banyak waktu daripada sekadar backup sederhana, tapi memang sepadan dengan masalah. Biasanya, perusahaan besar melakukan backup otomatis di malam hari, sehingga perpanjangan waktu karena proses verifikasi tidak lagi menjadi masalah yang serius.
Di bawah ini adalah beberapa alasan, kenapa verifikasi data diperlukan. Simak satu per satu, yuk!
1. Pencocokan pada Data yang Dimasukkan
Tujuan dasar dari semua proses verifikasi yang dilakukan adalah mencocokan data yang dimasukkan oleh user dengan data yang sudah ada di database. Pada proses pencocokan ini, dengan bantuan sistem yang tepat, maka bisa berlangsung cepat dan akurat.
Nantinya, pemindaian akan dilakukan pada bentuk wajah user, serta foto yang ada di KTP user. Kemudian, data akan dibandingkan dengan data yang sudah dimiliki, dan dilihat kecocokannya. Data lain, termasuk nama, NIK, dan lainnya juga akan menjalani proses serupa sebagai faktor dalam memastikan validitas user yang mengajukan akses.
2. Memastikan User yang Mengajukan Akses
Proses verifikasi menjadi sebuah proses yang berjalan secara cepat dan akurat dengan bantuan dari sistem teknologi dan informasi terintegrasi. Tujuan dari proses ini yaitu memastikan user yang mengajukan akses, baik dalam hal login ke akun, transaksi, hingga berbagai proses keuangan lain. Intinya, memastikan benar-benar user yang berhak atas akun tersebut.
Ketika dideteksi ada ketidakcocokan yang masif, maka sistem akan langsung mengenalinya sebagai salah satu upaya fraud atau pembobolan akun yang dilakukan pihak tidak bertanggungjawab. Kemudian, sistem tidak akan memberikan akses masuk, sehingga akun milik user tetap terjaga keamanannya.
3. Peningkatan Perlindungan pada Identitas User
Proses verifikasi yang menggunakan wajah atau KTP sebagai data acuannya, memungkinkan perlindungan identitas user dan akun yang dimilikinya semakin baik. Pasalnya, pencocokan data dilakukan dengan basis data milik dinas pemerintahan, sehingga validitasnya akan lebih terjamin.
Akses pada data milik pemerintah, dalam hal ini adalah Ditjen Dukcapil, tentunya sangat ketat regulasinya. Namun ketika sudah didapatkan, bisa menjadi satu acuan data yang benar-benar solid, sehingga verifikasi menggunakan wajah dan KTP dapat berjalan sesuai prosedur.
Contoh Penerapan Verifikasi pada Aplikasi Keuangan
Beberapa contoh verifikasi yang digunakan pada aplikasi keuangan adalah sebagai berikut:
- Phone Number Verification, digunakan untuk mengirimkan one time password (OTP) ketika melakukan transaksi. Pendaftaran akun pada aplikasi keuangan juga wajib mencantumkan nomor telepon, karena saat ini nomor telepon di registrasi menggunakan data KTP.
- Identity Verification, menggunakan KTP sebagai input data yang diminta oleh sistem. Data yang dimasukkan kemudian akan dibandingkan dengan data di database, sehingga didapatkan kecocokan yang valid.
- Biometric Verification, mengandalkan teknologi AI dalam prosesnya untuk membandingkan data yang dimasukkan user dengan dokumen yang sudah dimiliki sebelumnya.
Ketiga contoh penerapan verifikasi data di atas adalah cara yang paling sering digunakan karena dianggap sangat handal. Ketika dipadukan dengan sistem teknologi informasi yang solid, maka proses verifikasi akan semakin cepat dan akurat.