Vitiligo pada Bayi, Kenali Penyebab hingga Cara Menyikapinya
Salah satu penyakit kulit yang sering menimpa bayi adalah vitiligo. Pernah dengar vitiligo sebelumnya? Vitiligo adalah masalah kulit yang menyerang melanocyte, yaitu jaringan tubuh yang berfungsi memproduksi melanin (pigmen pemberi warna di kulit). Akibatnya, melanin tidak dapat bekerja dengan baik sehingga terbentuk bercak-bercak berwarna lebih muda di beberapa bagian kulit dan rambut. Lantas, bagaimana cara menyikapi vitiligo pada bayi?
Penyakit vitiligo ini diperkirakan menyerang 1 dari 100 orang dan pada umumnya terjadi sebelum usia 20 tahun. Penyakit ini termasuk sebagai penyakit yang berlangsung secara jangka panjang, dan para ilmuwan berpendapat kalau penyakit ini bisa menurun dari orang tua ke anaknya. Mari simak ulasan selengkapnya mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobati dan menyikapi vitiligo pada bayi berikut ini.
Mengenal Gejala dan Jenis-Jenis Vitiligo
Penyakit vitiligo pada bayi pada umumnya memiliki beberapa gejala, seperti muncul bercak warna putih pada bagian tubuh tertentu, adanya perubahan warna kulit di bagian tubuh tertentu, muncul perubahan warna di sekitar mata dan mulut bayi, hingga adanya perubahan warna pada alis, bulu mata, hingga rambut.
Secara umum, setidaknya terdapat tiga jenis penyakit vitiligo yang sering ditemukan, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Focal Vitiligo, yaitu jenis vitiligo yang muncul di beberapa bagian kulit saja.
- Generalized Vitiligo, yaitu jenis vitiligo di mana mereka yang mengalami tipe vitiligo ini cenderung memiliki spot berwarna terang yang simetris di bagian kiri dan kanan tubuhnya.
- Segmental Vitiligo, yaitu adalah jenis yang paling jarang ditemui dan biasanya hanya menyerang salah satu sisi tubuh, misalnya hanya di bagian kiri atau kanan saja.
Menilik Penyebab Vitiligo pada Bayi
Terdapat berbagai teori mengenai penyebab vitiligo, namun belum ada penelitian yang bisa membuktikan pemicunya secara jelas, dan beberapa teori tersebut meliputi:
- Kelainan autoimun, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh keliru dan malah menyerang sel-sel melanosit.
- Faktor keturunan, lebih dari 30% bayi pengidap vitiligo memiliki anggota keluarga yang juga mengidap penyakit yang sama.
- Paparan sinar matahari (UV) juga dianggap dapat memengaruhi kemungkinan seseorang untuk mengidap vitiligo.
- Paparan zat kimia pada produk perawatan bayi juga dianggap dapat memengaruhi risiko kemunculan vitiligo pada bayi.
- Bayi yang memiliki riwayat keluarga berpenyakit kelenjar tiroid, diabetes, dan kerontokan rambut (alopecia) juga dinilai mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk terkena vitiligo.
Meski demikian, untuk memastikan bayi mengidap vitiligo atau bukan, sebagai orang tua kamu butuh bantuan dan konsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan melakukan serangkaian tes khusus untuk menegakkan diagnosis gangguan kulit ini.
Bagaimana Cara Mengobati dan Menyikapi Vitiligo pada Bayi yang Tepat?
Sebenarnya, gangguan yang satu ini cukup sulit untuk disembuhkan hingga 100%. Tapi tak perlu khawatir berlebihan, sebab ada beberapa pengobatan yang bisa ditempuh untuk mengurangi spot-spot di kulit ini. Namun sayangnya, biasanya pengobatan tersebut hanya dapat dilakukan untuk anak-anak atau orang dewasa saja. Bagi yang masih berusia bayi terkena vitiligo, maka dokter cenderung akan memberikan obat khusus atau vitamin D untuk membantu menyembuhkan sel kulitnya yang rusak.
Di samping itu, ada prosedur medis yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala penyakit vitiligo pada bayi, adalah sebagai berikut:
- Fototerapi, yaitu jenis terapi yang menggunakan cahaya ultraviolet A dan ultraviolet B di mana keduanya dapat membantu untuk mengembalikan warna kulit yang memudar akibat vitiligo. Terapi ini bisa dilakukan apabila vitiligo sudah menyebar secara luas pada kulit bayi.
- Terapi Laser, yaitu jenis terapi yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala vitiligo pada bayi jika vitiligo tidak menyebar di tubuh bayi.
Meskipun sulit disembuhkan, namun penyakit yang satu ini sebenarnya tidak berbahaya. Hanya saja, penyakit ini bisa menurunkan kepercayaan diri saat bertemu dengan orang lain karena kulitnya yang berbeda. Meski begitu, banyak dari mereka yang terserang vitiligo bisa tetap tumbuh seperti biasa dan bahkan, mereka bisa menjadi orang yang sukses.
Tips Menyikapi Vitiligo pada Bayi
Saat bayi dengan vitiligo tumbuh lebih besar, mungkin ia akan merasa minder karena memiliki perbedaan pada tubuhnya. Jadi, sebagai orang tua kamu harus bisa menumbuhkan rasa percaya diri anak yang terkena vitiligo. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa disimak:
- Jangan menunjukkan kepada anak kalau bercak putihnya itu adalah hal yang memalukan, sehingga harus disembunyikan. Namun katakan pada anak bahwa bercak putih pada tubuhnya tidak berbahaya dan justru membuatnya menjadi spesial.
- Selalu ingatkan anak kalau kondisi kulitnya itu tidak akan menghalanginya untuk meraih cita-citanya. Jelaskan bahwa ia akan tetap sama seperti anak-anak lainnya yang bisa berprestasi dan melakukan apapun yang ia sukai.
- Ajarkan anak untuk dapat menjelaskan tentang kondisi kulitnya itu kepada teman-temannya agar tidak mendapatkan ejekan.
- Tetap biasakan anak untuk bersosialisasi dan mengikuti acara bermain bersama anak-anak lainnya.
Sekarang sudah lebih tahu tentang penyakit vitiligo pada bayi, bukan? Jika kamu menjumpai sedikit bercak putih pada bayi, jangan ragu untuk langsung berkonsultasi dengan dokter supaya cepat mendapatkan penanganan. Ingat, semakin cepat ditangani, maka akan semakin cepat pula penyembuhannya.