Terapkan Gaya Hidup Zero Waste dengan 4 Cara Ini
Pernahkah kamu mendengar gaya hidup zero waste dalam keseharianmu? Gaya hidup ini menjadi salah satu gaya hidup yang dipandang sebagai model keberlanjutan, dan mencintai lingkungan. Tapi apa sebenarnya yang dimaksud zero waste sendiri?
Salah satu hal yang mendorong perkembangan gaya hidup di masyarakat kekinian adalah isu lingkungan, dan limbah yang semakin tidak terkontrol. Lifestyle yang dibahas kali ini menjadi salah satu jenis yang muncul karena kesadaran masyarakat akan pentingnya mengurangi limbah, dengan pertimbangan dampak lingkungan yang telah terjadi dan mungkin akan memburuk di kemudian hari.
Baca Juga: Kenali Prinsip Go Green dan 7 Upaya Penerapannya
Mengenal Gaya Hidup Zero Waste
Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai gaya hidup bebas sampah, merupakan konsep penggunaan produk sekali pakai dengan lebih bijak sehingga limbah yang dihasilkan dapat ditekan hingga titik yang minimal.
Tujuannya cukup sederhana, dengan berkurangnya limbah secara kolektif, maka limbah yang berakhir di TPA, di tempat umum, atau di lingkungan secara luas bisa berkurang. Hal ini idealnya dapat menjaga kondisi dan kelestarian alam sehingga tetap layak huni hingga di masa depan nanti.
Jika dahulu dikenal dengan istilah prinsip reuse, reduce, dan recycle, maka ditambahkan refuse dan rot untuk gaya hidup yang satu ini. Refuse sendiri mengacu pada upaya penolakan pada produk sekali pakai yang berujung menjadi sampah, dan rot mengacu pada pembusukan sampah sehingga bisa diurai oleh elemen alam secara natural.
Tapi Apa Manfaatnya?
Jika berbicara manfaat, jelas, kondisi lingkungan yang lebih baik akan jadi manfaat besar yang ingin diperoleh dengan penerapannya. Pengurangan limbah dapat diartikan sebagai pengurangan polusi untuk lingkungan, dan menjadi salah satu dampak positif dari berkurangnya sampah.
Namun lebih jauh setidaknya terdapat beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan penerapan gaya hidup zero waste ini.
1. Mengurangi Sampah yang Dihasilkan
Manfaat pertama jelas adalah mengurangi sampah yang dihasilkan, baik secara individu, kelompok kecil, dan secara kolektif. Ketika gaya hidup ini diterapkan secara kompak oleh masyarakat, volume sampah yang dihasilkan akan benar-benar menurun.
Dengan berkurangnya sampah yang dihasilkan, otomatis limbah yang muncul juga akan berkurang. Efeknya akan berantai untuk kehidupan makhluk hidup, lingkungan, dan ekosistem yang ada di sekitar tempat hidup.
2. Menjadi Lebih Sehat
Mengapa demikian?
Karena dengan penerapan gaya hidup ini kamu akan mulai mengurangi makan makanan instan yang memiliki kemasan sekali pakai. Konsumsi makanan-makanan organik yang tidak memiliki kemasan sekali pakai akan meningkat, dan ini sangat baik untuk tingkat kesehatan yang kamu miliki.
Konsumsi makanan sehat menjadi efek dari penerapan gaya hidup ini. Produksi sampah plastik sekali pakai akan berkurang, dan secara estetika kondisi rumah atau lingkungan hidup akan semakin nyaman ditempati karena menurunnya jumlah sampah plastik ini.
3. Lebih Hemat
Disadari atau tidak konsumsi makanan instan dengan kemasan sekali pakai memiliki biaya yang jauh lebih tinggi daripada makanan-makanan yang dibeli mentah kemudian dimasak di rumah. Selain tubuh menjadi lebih sehat, kamu juga akan meningkatkan efisiensi konsumsi dari segi biaya dan pengeluaran rutin.
4. Meningkatkan Kecintaan pada Lingkungan
Ketika gaya hidup ini diterapkan secara perlahan kamu akan mulai membangun rasa cinta pada lingkungan. Bentuk kepedulian nyata dengan mengurangi sampah plastik atau bahan yang sulit terurai, melakukan proses pembusukan sampah, daur ulang, dan upaya lain, akan meningkatkan kecintaan lingkungan secara laten.
5. Estetika Lingkungan
Terakhir manfaat yang bisa dirasakan adalah dari segi estetika lingkungan. Dengan berkurangnya sampah, maka polusi bau dan polusi visual dapat diminimalisir sehingga lingkungan hidup lebih nyaman ditinggali.
Ketenangan dan kebahagiaan jiwa ini bisa mendukung produktivitas serta kesehatan tubuh secara umum.
Tidak Perlu Terlalu Rumit, Ini 4 Cara Sederhana Penerapannya
Setelah melihat definisi dan manfaat dari gaya hidup zero waste ini, apakah kamu mulai tertarik mencobanya? Meski mungkin terkesan sulit, sebenarnya penerapan gaya hidup ini bisa dilakukan dengan cukup mudah.
- Olah kembali barang yang tidak terpakai. Tidak sedikit barang yang kamu miliki yang masih bisa digunakan kembali untuk berbagai keperluan. Tas kain untuk berbelanja, baju bekas menjadi kain lap atau diolah menjadi produk lain, dan sejenisnya. Penerapan prinsip reuse dan recycle harus maksimal.
- Membeli barang secukupnya. Baik berupa makanan atau barang lain yang digunakan, belilah secukupnya. Sadari benar bahwa barang apapun yang kamu beli akan berpotensi menjadi sampah. Semakin efisien pembelian barang yang dilakukan, maka semakin sedikit sampah yang muncul.
- Menjadi smart customer. Dengan memikirkan dulu pembelian yang akan kamu lakukan, kamu juga sudah menerapkan gaya hidup ini sejak dalam pikiran. Apakah barang ini bisa digunakan kembali untuk tujuan lain? Atau justru sekali pakai dan menjadi sampah? Pertanyaan itu sebaiknya harus dijawab terlebih dahulu. Kamu juga bisa membawa kantong belanja kain, dan menolak penggunaan kantong plastik sekali pakai.
- Pisahkan jenis sampah. Sampah organik dan anorganik yang dihasilkan juga wajib dipisahkan. Sampah organik dapat diolah kembali menjadi kompos atau dibusukkan sehingga mudah diurai oleh alam, sedangkan sampah anorganik dapat diolah kembali menjadi barang lain di proses selanjutnya.
Baca Juga: 11 Manfaat dan 5 Efek Samping Kombucha untuk Tubuh
Tidak sulit bukan penerapan gaya hidup zero waste yang disebutkan di atas? Meski dikatakan nol sampah, sejatinya gaya hidup ini ingin menekankan pada kesadaran untuk mengurangi produksi sampah, sehingga yang berakhir di tempat pembuangan akhir bisa ditekan. Semoga bermanfaat, dan selamat melanjutkan aktivitas!