Kesehatan Mental: Penyebab, Gejala, dan Upaya Pencegahannya

Pada saat kesehatan mental terganggu, maka akan timbul gangguan mental atau penyakit mental. Di mana gangguan mental tersebut dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, hingga memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. 

Terdapat beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan, antara lain seperti depresi, gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis. Beberapa penyakit mental hanya terjadi pada jenis pengidap tertentu, seperti postpartum depression yang hanya akan menyerang ibu setelah melahirkan. Yuk, cari tahu lebih detail seputar kesehatan mental di bawah ini!

Penyebab Penyakit Mental

kesehatan mental

Beberapa penyebab umum dari gangguan mental atau penyakit mental, antara lain adalah sebagai berikut ini:

  • Mengalami cedera kepala.
  • Adanya faktor genetik atau terdapat riwayat pengidap gangguan mental di dalam keluarga.
  • Mengalami kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan lainnya.
  • Mengalami kekerasan pada anak atau riwayat kekerasan pada masa kanak-kanak.
  • Memiliki kelainan senyawa kimia otak atau mengalami gangguan pada otak.
  • Mengalami diskriminasi dan stigma, atau mengalami kehilangan/kematian seseorang yang sangat dekat.
  • Mengalami kerugian sosial, misalnya seperti masalah kemiskinan atau utang.
  • Sedang merawat anggota keluarga atau teman yang sakit kronis.
  • Mengalami pengangguran, kehilangan pekerjaan, atau tunawisma.
  • Terpengaruh pada zat racun, alkohol, atau obat-obatan yang dapat merusak otak.
  • Mengalami stres berat dalam waktu yang lama.
  • Sedang terisolasi secara sosial atau merasa kesepian.
  • Tinggal di lingkungan perumahan yang sangat buruk.
  • Mengalami trauma signifikan, seperti pertempuran militer, kecelakaan serius, atau kejahatan.
Baca juga:  Jangan Sembarangan! Begini Cara Memakai Masker yang Benar

Gejala Penyakit Mental

kesehatan mental

Sementara itu, gangguan mental atau penyakit mental dapat diawali dengan beberapa gejala berikut ini:

  • Berteriak atau berkelahi dengan keluarga, teman-teman, atau orang lain.
  • Mengalami delusi, paranoia, atau halusinasi.
  • Merasa kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi.
  • Merasa ketakutan, kekhawatiran, atau perasaan bersalah yang selalu menghantui.
  • Memiliki ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari.
  • Marah yang berlebihan dan rentan melakukan kekerasan.
  • Memiliki pengalaman dan kenangan buruk yang tidak dapat dilupakan selama hidup.
  • Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.
  • Menarik diri dari orang-orang dan kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan.
  • Mendengar suara-suara atau mempercayai suatu hal yang tidak benar.
  • Mengalami nyeri yang tidak dapat dijelaskan, hingga mengalami perubahan suasana hati drastis yang menyebabkan masalah dalam hubungan dengan orang lain.
  • Menjadi bingung, pelupa, marah, tersinggung, cemas, kesal, khawatir, dan takut yang tidak biasa. Hingga merasa sedih, tidak berarti, tidak berdaya, putus asa, atau kehilangan harapan.
  • Merokok atau minum alkohol lebih banyak dari biasanya, atau bahkan menggunakan narkoba.
  • Mengalami perubahan drastis dalam kebiasaan makan, seperti makan terlalu banyak atau makan terlalu sedikit.
  • Terjadinya perubahan gairah seks, hingga rasa lelah yang signifikan, energi menurun, atau mengalami masalah tidur.
  • Tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari, dan tidak mampu memahami situasi dan orang-orang.

Upaya Pencegahan Penyakit Mental

kesehatan mental

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental, di antaranya adalah sebagai berikut ini:

  • Rajin melakukan aktivitas fisik dan tetap aktif secara fisik.
  • Membantu orang lain dengan tulus, dan memelihara pikiran yang positif.
  • Memiliki kemampuan yang baik untuk mengatasi setiap masalah.
  • Mencari bantuan secara profesional jika diperlukan.
  • Menjaga hubungan yang baik dengan orang lain.
  • Menjaga kecukupan tidur dan istirahat yang berkualitas.
Baca juga:  5 Cara Mengatasi Dermatitis Seboroik Paling Ampuh

Sementara itu, beberapa pilihan pengobatan yang akan dilakukan oleh dokter dalam menangani gangguan atau penyakit mental, antara lain:

  • Psikoterapi, yaitu terapi bicara yang memberikan media yang aman untuk para penderita dalam mengungkapkan perasaan dan meminta saran. Psikiater akan memberikan bantuan dengan membimbing penderita dalam mengontrol perasaan. Beberapa contoh psikoterapi seperti cognitive behavioral therapy, exposure therapy, dialectical behavior therapy, dan lain sebagainya.
  • Support group, pada umumnya beranggotakan pengidap penyakit mental yang sejenis atau yang sudah dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Mereka akan berkumpul untuk berbagi pengalaman dan membimbing satu sama lain menuju pemulihan.
  • Stimulasi otak, yaitu berupa terapi elektrokonvulsif, stimulasi magnetik transkranial, pengobatan eksperimental yang disebut stimulasi otak dalam, dan stimulasi saraf vagus.

Selain itu, kamu juga bisa membuat rencana bagi diri sendiri secara mandiri. Misalnya mengatur gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari, untuk melawan penyakit mental yang sedang diderita. Rencana ini bertujuan untuk memantau kesehatan, membantu proses pemulihan, hingga mengenali pemicu atau tanda-tanda peringatan penyakit. Namun jika kamu mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas secara terus-menerus dan tidak membaik, sebaiknya kamu tidak perlu ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis jiwa atau psikiater untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang lebih lanjut. Atau kamu juga bisa mengunjungi Psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kesehatan mental itu sangat penting, jadi jangan anggap remeh saat sesuatu sedang terjadi pada dirimu, ya.